WASHINGTON – KawanuaPost.com – Sepasang kekasih bernama Aldair Hodza (36) dan Laura Sorensen (31) ditangkap Kepolisian Amerika Serikat (AS). Mereka menyandera seorang perempuan untuk dijadikan budak seks.
Sebelum disekap, korban yang masih berusia 20 tahun tersebut awalnya dirayu untuk bertamu ke rumah pasangan itu dengan mengendarai motor milik mereka. Sesampainya di rumah, dengan keji pasangan tersebut malah menyekap korban untuk disiksa dan dijadikan budak seks.
Selama 18 hari penyekapan, korban disiksa dengan menggunakan beberapa barang yang sudah dipanaskan sebelumnya untuk ditempel ke tubuh korban. Tidak hanya itu, pasangan tersebut juga acapkali mencapit tubuh korban menggunakan kuku-kuku mereka.
Untuk menakut-nakuti korban, pelaku menggunakan anjing peliharaannya dengan menggorok leher anjing tersebut, dan kemudian memutilasinya. Hal tersebut dilakukan demi memperingatkan korban bahwa jika ketahuan melarikan diri, akan bernasib sama dengan anjing peliharaanya tersebut.
Selain disiksa secara fisik, korban juga dijadikan budak seks dengan memaksa melayani seorang pria yang sebelumnya telah merespons iklan yang dibuat pasangan tersebut secara online.
Namun korban berhasil melarikan diri setelah 18 hari penyekapan, dengan bantuan sopir truk yang kebetulan melintas di rumah pelaku setelah sebelumnya berteriak meminta tolong. Setelah berhasil keluar, korban langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian.
“Dia benar-benar diperlakukan seperti binatang. Tak jelas motivasi mereka melakukan hal tersebut, Mereka (pelaku) mungkin selamanya tidak pernah mendapatkan hubungan yang normal karena kadar perbuatan mereka yang sangat bobrok,” kata Hakim Distrik AS, Henry Hudson, seperti diberitakan Mirror, Rabu (19/8/2015).
Akibat perbuatan kejinya ini. Pasangan kekasih tersebut dijatuhi hukuman penjara masing-masing 42 tahun untuk Aldair, dan 40 tahun untuk Laura. Kini, korban mengalami luka berat yang tidak hanya fisik, tapi psikologis.
“Baik fisik atau sisi psikologis, lukanya mungkin permanen. Karena mengingat perbuatan keji yang diterima korban begitu mengerikan ,dan anda tak akan mampu menangkap peristiwa tersebut dengan kata-kata,” sambung Hudson.
EDITOR : HERMAN. M.