Sesuai janji yang disampaikan saat masih di Manila, Filipina, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Menteri Agama Suryadharma Ali, Senin (26/5) pagi. Presiden SBY, didampingi Wapres Boediono, menerima Suryadharma di Istana Bogor, pukul 11.30 WIB.
Hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono dan Mensesneg Sudi Silalahi. Pada saat bersalaman dengan Wapres Boediono, secara spontan Wapres merangkul Suryadharma Ali.
Sebelum merima Menteri Agama, Presiden SBY terlebih dahulu menerima Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Kapolri Sutarman.
Sebagaimana diketahui, dalam keterangan pers di hari terakhir kunjungannya di Manila, Sabtu (24/5) kemarin, Presiden berjanji akan mengambil keputusan yang tepat terkait penetapan tersangka terhadap Suryadharma oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Suryadharma ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaan haji tahun 2012-2013.
“Segera sesampai di Tanah Air saya akan melakukan sesuatu yang paling tepat agar di satu sisi konsentrasi dan upaya saudara Suryadharma Ali untuk menghadapi sangkaan hukum ini dilaksanakan secara efektif. Kementerian Agama, kementerian yang penting, karena seorang menteri adalah juga top decision maker, top policy maker di kementeriannya yang harus mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat, trust dari rakyat itu juga tidak terganggu,” kata Presiden ketika itu.
Presiden kembali menegaskan sikapnya terkait kasus dugaan korupsi yang menimpa pejabat negara, termasuk menteri. “Sikap saya tidak berubah. Kalau ada perjabat negara melakukan korupsi, ya hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Itu juga berlaku bagi menteri,” ujar Presiden SBY.
Karena tiba di Jakarta pada Sabtu (24/5) yang merupakan hari libur, maka hari inilah Presiden SBY memanggil Suryadharma. (yun)