JAYAPURA, Kawanuapost.com – Tiga personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pos Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Selasa (28/7) siang terkena serpihan peluru dari rekannya yang hendak menembak kelompopk sipil bersenjata.
“Mereka terkena serpihan dari tabung pelontar yang ditembakkan oleh salah seorang rekannya,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Rijkas Hidayatullah dalam keterangan persnya di Jayapura, Papua, Selasa.
Ia mengatakan, peristiwa itu bermula dari personel di Pos Tingginambut melihat segerombolan orang di pepohonan atau semak-semak di ketinggian depan sebelah kanan pos berjarak sekitar 300 meter menggunanakan teropong.
Gerombolan itu diindikasikan sekelompok Gerakan Separatis Pengacau (GSP) atau Gerakan Separatis Bersenjata (GSB) yang beroperasi di daerah tersebut.
Oleh karena itu, salah seorang personel dari Batalyon 751/Raider bernama Prajurit Kepala (Praka) Fernando yang saat itu berada di box styling depan pos menembakkan tabung pelontar (TP) ke arah lokasi ketinggian.
“Akan tetapi, TP tersebut meledak kurang lebih 10 meter dari tempat personel yang menembak, dan efek ledakan itu berupa serpihan mengenai tiga rekannya,” kata Rijkas.
Ketiga anggota yang terkena serpihan itu adalah Prada Firman dari Yonif 751/R luka di bagian pelipis kiri, Praka Agus dari Yonif 751/R terluka di perut dan Serda Dedi Hartanto dari satuan perbantuan yang cedera di bagian dada kanan.
“Satu orang anggota bernama Praka Fernando dari Yonif 751/R mengalami gangguan pada telinga,” katanya.
Setelah mendapat laporan melalui radio, kata Rijkas, 20 personil anggota gabungan TNI/Polri yang dipimpin Mayor Inf Erin dengan menggunakan tiga unit mobil langsung bergerak dari Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya menuju ke Pos Tingginambut guna mengevakuasi korban luka.
Sekitar pukul 13.00 WIT, tim evakuasi TNI/Polri yang membawa korban dari Pos Tingginambut tiba di RSUD Mulia dan korban langsung ditangani olh pihak dokter dan medis untuk diberikan perawatan.
“Siang itu juga korban di evakuasi menuju Jayapura dengan menggunakan pesawat Trigana Air. Dan selanjutnya di bawa menuju RS Marthin Indey Jayapura guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut,” katanya dan menambahkan kondisi para korban saat ini sudah stabil. (*)