MANADO, Kawanuapost.com—Aksi tarkam menggunakan sajam serta panah wayer hingga menelan korban jiwa seorang warga lorong Lumba-Lumba, Sindulang Lingkungan II Kecamatan Tuminting, Jendry Lalala (25) alias Yanto, Minggu (31/8) subuh tadi ikut menjadi perhatian serius Wali Kota Manado, GS. Vicky Lumentut. Ini diutarakan Lumentut saat memberi sambutan selaku anggota MPS (Majelis Pertimbangan Sinode) GMIM pada ibadah syukuran bersama Jemaat GMIM Firdaus Tumumpa, wilayah Manado Utara Tiga, pagi tadi.
Orang nomor satu di Kota Manado ini mengetahui peristiwa tersebut setelah berkomunikasi dengan para Camat melalui ForS-One, sebuah sarana komunikasi media sosial milik Pemkot Manado. “Sekitar jam 4 subuh saya tanya apa kabar Manado? Camat Tuminting dan Kasat Pol PP langsung melaporkan tadi subuh ada kejadian tarkam di Lorong Lumba-Lumba Tuminting dan menelan korban jiwa karena ada warga masyarakat yang menjadi korban timah panas atau tembak di tempat oleh aparat berwajib,’’ kata Lumentut yang datang beribadah bersama istri tercinta yang juga ketua TP PKK Kota Manado, Julyeta Paula Lumentut-Runtuwene.
Menurut laporan Camat dan Kasat Pol PP, kata Lumentut, keputusan tembak di tempat diambil aparat karena pelaku tarkam dirasa sudah membahayakan keselamatan warga lainnya termasuk aparat berwajib dilapangan. “Saya sangat sedih mendengar kabar tersebut. Menurut saya hal itu tidak perlu terjadi. Tapi dengan sangat menyesal, sebagaimana komitmen bersama kita melalui Deklarasi Agustus Manado Aman dan Damai, pihak polisi selaku aparat penegak hukum akan segan-segan melakukan tindakan tegas kalau terjadi upaya menganggu keamanan, apalagi mengancam jiwa orang lain,” ujarnya.
Berkaca dari peristiwa tersebut, Lumentut tak bosan-bosan mengajak warga masyarakat khususnya warga Jemaat GMIM untuk bisa terus menjaga dan mengawal keamanan dan kedamaian Kota Manado, ibukota Propinsi Sulawesi Utara. “Selaku Pemerintah Kota Manado, saya menyayangkan masih adanya aksi tawuran dan penggunaan senjata tajam. Saya minta mari torang warga masyarakat, kawal itu keamanan di Kota Manado. Jangan mudah emosi dan terprovokasi, karena itu pasti akan mendatangkan penyesalan, bahkan kerugian semua pihak,” saran GSVL.
Hanya dengan kondisi aman dan damai warga jemaat bisa datang beribadah dan bersekutu untuk memuji Kemuliaan Nama Tuhan. “Mari kawal dan jadi pelopor, keamanan dan kedamaian di kota yang kita cintai ini. Saya tak bosan-bosan meminta dan menasehati kalangan orang tua, untuk bisa terus mengawasi dan membimbing anak-anak seputar pendidikan dan pergaulannya. Orang tua harus bisa terus mengawasi, dan alangkah baiknya diarahkan ke hal positif seperti pelayanan iman guna menjadi generasi muda yang berpotensi untuk masa depan,” pungkas Lumentut. (ar/my)