Pemprov Sulut Santuni Pemulangan Jenazah Mahasiswa Papua

Gubernur SH Sarundajang menyampaikan duka mendalam dan menasehati para mahasiswa papua untuk tetap belajar dan tidak khawatir.
Gubernur SH Sarundajang menyampaikan duka mendalam dan menasehati para mahasiswa papua untuk tetap belajar dan tidak khawatir.

 

MANADO, Kawanuapost.com – Gubernur Sulut SH Sarundajang menyatakan, Pemprov Sulut akan memberi santunan berupa bantuan biaya pemulangan jenazah salah satu mahasiswa asal Papua yang menjadi korban bentrok di Tataaran. Hal ini disampaikan Gubernur Sarundajang di hadapan ratusan mahasiswa asal Bumi Cenderawasih yang mendatangi kantor Gubernur Sulut, Selasa (21/10).

“Pemerintah Provinsi Sulut akan membiayai pemulangan jenazah. Langkah ini segera dilakukan,” ujar Gubernur Sarundajang.

Keluarga korban Petius Tabuni diminta bersama tim pemprov Sulut berkomunikasi terkait pemulangan jenazah ke Papua.

Gubernur Sarundajang di hadapan ratusan mahasiswa Papua menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang berujung maut tersebut.

“Saya sangat memahami, anak-anakku datang ke sini, Wajar kalau kami yang dicari, karena kami adalah orang tua saudara di sini. Saya bersama Kapolda dan pimpinan daerah menjamin , peristiwa seperti ini tidak akan terjadi lagi,” ungkap Sarundajang.

Peristiwa tersebut, kata Gubernur, tidak dikehendaki terjadi di daerah ini, apalagi dialami warga papua yang datang menimba ilmu di Sulut sejak puluahn tahun silam.

“Kejadian ini harus kita hindari, karena anak-anakku datang ke Sulut dengan maksud untuk belajar,” ucap Sarundajang seraya menambahkan bilamana, Gubernur Papua saat ini Lukas Enembe merupakan salah satu alumni Fisip Unsrat Manado.

Sehingga dengan begitu, sebenarnya warga Papua bukan menjadi musuh di tanah ini. Dan seluruh pimpinan daerah akan memberikan perhatian terhadap persoalan yang menyedihkan ini, termasuk memberi perlindungan pada anak-anak Papua yang sedang belajar di sejumlah perguruan tinggi di Sulut.

“Untuk itu, saya meminta kepada anak-anakku agar menjauhkan diri dari pengaruh miras. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk kuliah, karena Tanah Papua, mama-papa sedang menunggu saudara-saudara untuk kembali dan berbuat membangun tanah Papua, Papua menjadi tanggungjawab bersama, terlebih tanggungjawab saudar-saudara,” pesan Gubernur.

Pada kesempatan itu, Johnson didampingi Yamto mahasiswa asal Papua meminta agar pemerintah daerah dan aparat kepolisian dapat menyudahi persoalan dan rasa kekhawatiran para mahasiswa Papua. Bahkan, para mahasiswa ini menyatakan sikap untuk pulang ke Papua, walaupun tidak sampai menyelesaikan kuliah.

Akan tetapi, Gubernur Sarundajang, menegaskan kepada para mahasiswa Papua, bahwa pemerintah dan aparat kepolisian akan menyelesaikan kasus ini dan melindungi para mahasiswa hingga menyelesaikan masa kuliah mereka.

Seperti diketahui, kedatangan para mahasiswa Papua ke Kantor Gubernur Sulut merupakan buntut dari aksi kekerasan yang menimbulkan rasa khawatir para mahasiswa, setelah salah satu teman mereka menjadi korban pembunuhan saat para mahasiswa bentrok dengan warga tataaran Tondano, Minggu (19/10) subuh.

Akibat bentrok yang berawal dari acara syukuran wisuda, apalagi sudah terpengaruh miras, mengakibatkan Petius Tabuni salah satu mahasiswa asal Papua, tewas secara menggenaskan. Peristiwa ini, akhirnya melebar hingga ratusan mahasiswa Papua dari dua kota seperti Tondano dan Tomohon turun ke Manado, ke kantor gubernur Sulut guna meminta jaminan dan perlindungan diri mereka. (ferry assah)

Tinggalkan Balasan