MANADO, Kawanuapost.com – Proyek pekerjaan di wilayah kepulauan seperti di Kepulauan Sangihe, Sitaro dan Talaud memang diakui banyak menuai masalah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya penyedia jasa peralatan untuk mengerjakan proyek-proyek, khususnya jalan. Hal ini disampaikan Kadis PU Provinsi Sulut Ir Eddy Kenap di hadapan Komisi III DPRD Sulut, Kamis (23/10) di gedung cengkih Sario.
Kurangnya penyedia jasa peralatan di wilayah kepulauan memang berakibat pada lambatnya perbaikan dan pengerjaan jalan. “Saya dan staf mengecek langsung salah satu proyek. Saya dapati di lokasi, pengerjaan jalan tidak berlanjut, akibat peralatan yang digunakan, dikontrak oleh pihak lain. Ini yang terjadi sampai pekerjaan seringkali terlambat,” ungkap Kenap.
Selain itu, hasil pengerjaan proyek juga kurang memuaskan karena banyaknya hambatan yang dialami pihak ketiga dalam mengerjakan proyek-proyek pemerintahan.
Seperti diketahui, proyek pengerjaan jalan di wilayah kepulauan, dilakukan baik PU Provinsi, PU Kabupaten maupun pihak BPJN Wilayah XI. Dari ketiga institusi ke-PU-an tersebut, para penyedia jasa peralatan lokal, dinilai kurang, apalagi pengerjaan terus dilakukan setiap tahun oleh para kontraktor.
Sementara kontraktor yang mendapat proyek pengerjaan fisik di wilayah kepulauan, tidak semua memiliki peralatan yang lengkap untuk mendukung pekerjaan tersebut. (Ferry assah)