JAKARTA, Kawanuapost.com – Ketangguhan di bidang energi meningkatkan daya saing Indonesia saat terwujudnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.
Catatan dari harian Kontan pada Selasa (29/10/2014) menunjukkan, Indonesia melalui pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden JUsuf Kalla mencanangkan program listrik 25.000 Kilowatt (KW) mulai tahun depan.
Sementara itu, di sektor minyak dan gas bumi, perusahaan milik negara, PT Rekind (Rekayasa Industri) juga menambah kapasitas pada proyek gas alam cair (LNG) Tangguh di kawasan Teluk Bintuni, Papua.
Upaya itu terlihat dari penandatanganan kontrak proyek onshore LNG Front-End Engineering & Design (FEED) untuk ekspansi Tangguh. Proyek itu saat ini menjadi milik British Petroleum berikut penambahan train baru di proyek tersebut.
Nantinya, penambahan ini bakal mendongkrak penambahan 3,8 juta ton kapasitas LNG Tanggung per tahun. Sehingga, pada 2019 mendatang, total produksi LNG Tangguh menjadi 11,4 juta ton. Pada proyek ini, Rekind bekerja sama dengan tiga mitra yakni KBR, JGC Corporation, dan PT JGC Indonesia.
“Proyek ini akan menambah pengalaman Rekind dalam mengerjakan FEED pembangunan kilang LNG, sekaligus membuka peluang baru bagi Rekind untuk terlibat dalam penguasaaan EPC terintegrasi untuk kilang LNG”, Ujar Firdaus Syahril, Direktur Utama Rekind.
Catatan juga menunjukkan Rekind punya rekam jejak pada pembangunan proyek Blue Sky Balongan Plant berkapasitas produksi 52.000 barrel per hari, RCC Off Gas Conversion to Propylene Project (ROPP) dengan kapasitas produksi 179.000 MTPY, Ammonium Nitrate Peril Plant ber kapasitas produksi 300.000 MTPY, offshore pipeline gas South Sumatera-West Java (SSWJ)sepanjang 168 km Phase 2 Facility Station, DC-1/CGPX Debottleneck Project, pembangunan pabrik pupuk Sabah Ammonia Urea di Kedah Malaysia (Samur) berkapasitas produksi Ammonia 2.100 MTPD, urea synth 3.500 MTPD, Urea Granule 3.850 MTPD), serta pembangunan Pabrik Pupuk Pusri 2 B yang menghasilkan pupuk urea 2.000 ton per hari, amoniak 2.750 ton per hari.(kpc)