JAKARTA, Kawanuapost.com – Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang kepada warga kawanua di Jakarta dan sekitarnya mengajak untuk saling membantu satu sama lain. Hal itu disampaikan SHS pada puncak perayaan peringatan tahun emas Sulawesi Utara di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, (31/1).
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun emas tersebut antara lain ziarah ke taman makam pahlawan, jalan sehat, festival bunaken dan seminar nasional di hotel asana kawanua pada tanggal 30 oktober 2014 yang juga dihadiri bahkan bertindak sebagai keynote speaker dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya SHS menyampaikan bahwa kerukunan merupakan modal dLm pembangunan dan Sulawesi Utara yang saat ini dikenal sebagai daerah tempat orang belajar kerukunan perlu tetap menjaga dan meningkatkan pola hidup rukun tersebut.
SHS juga tak lupa menyampaikan setiap orang perlu meningkatkan kemampuan diri dalam menghadapi tantangan global saat ini dan mengajak untuk bersama sama membangun sumber daya manusia di Sulawesi Utara menjadi lebih baik sehingga keinginan untuk menjadikan Sulawesi Utara menjadi pintu gerbang di kawasan asia pasifik dapat terwujud dan melihat perkembangan yang ada saat ini SHS yakin suatu saat nanti itu pasti akan terwujud.
Selesai sambutan SHS meresmikan Rumah adat “ba(lr)eng banua” yang merupakan rumah adat masyarakat sangihe talaud dan sitaro, yg terletak di anjungan TMII Jakarta .
Acara yang digagas oleh forum kerukunan masyarakat Sulwesi Utara di Jakarta ini bekerjasama dengan badan penghubung provinsi sulawesi utara di jakarta berlangsung sukses dan meriah yang dalam kegiatannya dihadiri oleh tokoh tokoh Sulut seperti Letjen Tni (purn) E.E. Mangindaan, Ir. Lucky Korah, Irjen polisi Ronny Sompie, Kolonel Penerbang Jorry Koloay dan lain – lain.
Bahkan ketua panitia Hengky Luntungan dalam sambutannya sempat terisak karena sangat emosional dn terharu terhadap antusiasme masyarakat sulawesi utara dan tokoh tokoh yang membantu terlaksananya acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut berbagai tarian dan kesenian yang ditampilkan baik yang berasal dari sanggar kesenian di jakarta maupun yang berasal dari manado ikut memeriahkan acara tersebut dan puncak acara menghadirkan grup kolintang yang menjadi juara dunia kolintang yakni grup bapontar. (*/humas)