Utusan Papua-Papua Barat Berkunjung ke Sulut

utusan papua

 

MANADO, Kawanuapost.com – Peristiwa Tataaran berdarah yang berujung maut dengan meninggalnya Petius Tabuni, salah satu mahasiswa asal tanah Papua, menarik perhatian pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Buktinya, utusan dua pemerintahan di tanah Papua mendatangi gedung DPRD Sulut, Senin (10/11).

Asisten I Pemprov Papua Doren Wakerkwa mengatakan, pihaknya datang menemui pimpinan DPRD Sulut untuk berkoordinasi. “Kami datang berkoordinasi dengan pemerintah di daerah ini, agar anak-anak kami yang saat ini sedang kuliah di Sulut tetap merasa nyaman,” tandas Wakerkwa yang didampingi pejabat Papua lainnya.

Dia pun berharap dengan adanya koordinasi dan komunikasi antara pemprov Sulut dengan Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat, kejadian kekerasan di antara anak bangsa tidak terjadi lagi.
“Memang harus ada pernyataan sikap bersama antara pemerintah Sulut dan Papua serta Papua Barat terkait rasa nyaman para mahasiswa asal Tanah Papua di sini,” ungkap Wakerkwa.

Pihaknya juga menyesalkan terjadinya peristiwa Tataaran berdarah. “Kami juga menyesal atas apa yang terjadi, saya juga alumni di perguruan tinggi di sini. Apa ada pihak ketiga yang sengaja peristiwa ini terjadi. Jangan sampai ada tangan tersembunyi yang menghendakinya,” kata Asisten I ini sambil berharap, koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah tetap berjalan baik.

Ternyata, utusan tanah Papua ini juga mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulut Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga, yang turut pula dihadiri anggota DPD Maya Rumantir.

Menurut Doren Wakerkwa, SH.,  kedatangannya di Sulut ini dalam rangka untuk mengadakan rekonsiliasi agar terciptanya kenyamanan, kedamaian, ketenangan bagi mahasiswa Papua yang ada di Sulawesi Utara, sehingga mereka dapat menjalankan aktifitas perkuliahan mereka seperti biasanya. ‘’Selain itu, kami memohon kepada pihak pemerintah provinsi Sulut dan pihak polda untuk menyiapkan waktunya untuk tindak lanjut mengadakan perdamaian bersama provinsi Papua, Papua Barat, Pangdam Papua, Kapolda Papua,  mahasiswa Papua di Sulut dengan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara, Kapolda Sulut serta masyarakat Tataaran,’’ kata Wakerkwa yang juga mengucapkan terima kasih kepada Maya Rumantir serta pihak yang menfasilitasi pertemuan ini.

Kapolda dalam pertemuan tersebut mengatakan pertemuan ini sangat baik sekali, dalam rangka menjaga stabilitas keamanan yang ada di Sulut, agar masyarakat Tataaran khususnya, bisa beraktifitas sebagaimana biasanya tidak termakan provokasi negatif yang berkembang, serta agar para mahasiswa papua juga bisa menyelesaikan perkuliahan mereka dengan cepat. ‘’Untuk waktu sudah kita atur agar tidak lama-lama pertemuan perdamaian bersama ini,” tandas Sinaga.

Maya Rumantir, anggota DPD asal Sulut mengatakan,  ‘’dalam pertemuan ini kami sudah sepakat untuk melakukan perdamaian bersama, kami patut bersyukur kepada Tuhan semoga dengan pertemuan ini dan pertemuan selanjutnya dapat berdampak baik dalam kelangsungan perdamaian kita semua, khususnya antara masyarakat tataaran dengan mahasiswa Papua dapat terwujud, serta tercapainya kedamaian bersama. Tanpa bantuan Tuhan, pertemuan ini tidak akan terjadi untuk itu patut kita berdoa semoga pertemuan ini merupakan yang terbaik sehingga kita dapat melaksanakan tugas-tugas mulia yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita untuk melakukan tugas mulia bagi bangsa dan negara demi kelangsungan tugas kita sebagai umat Tuhan di tengah-tengah NKRI.’’ (Ferry/mym)

Tinggalkan Balasan