MANADO, Kawanuapost.com – Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang menegaskan APBD Provinsi Sulut Tahun 2015 benar-benar pro rakyat. Penegasan orang nomor satu di Sulut itu disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD dalam rangka penjelasan Gubernur terhadap Ranperda APBD Provinsi Sulut tahun 2015 di ruang rapat paripurna Deprov Sulut, Rabu (19/11) kemarin.
Gubernur menjelaskan, total pendapatan direncanakan sebesar Rp. 2.557.555.499.000 triliun meningkat hampir 100 persen dibanding dengan pendapatan Tahun 2011 sebesar Rp.1.339.429.086.105 triliun dengan rincian pendapatan asli daerah Rp.1.028.490.800.000 triliun , dana perimbangan Rp 1.191.740.699.000 triliun serta lain-lain pendapatan sebesar Rp.337.324.000.000 miliar.
Sedankgan untuk belanja Sarundajang menyebutkan, totalnya direncanakan sebesar Rp. 2.641.789.104.310 triliun, dimana anggaran belanja tidak langsung yang terdiri dari belanja pegawai, subsidi, hibah, bansos, bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa, belanja tak terduga dan belanja bagi hasil kepada provinsi, Kabupaten/kotadan pemerintah desa direncanakan sebesar Rp. 1.517.143.591.687 triliun dan belanja langsung sebesar Rp. 1.124.645.512.623 triliun.
Sementara untuk belanja publik Gubernur dua periode ini mengatakan, Rp. 2.061.166.830.073 triliun atau sebesar 78 persen. Belanja aparatur hanya berkisar Rp. 580.622.274.237 miliar atau sebesar 21.98 persen. Belanja rutin Rp. 682.270.552.983 miliar atau sebesar 25.83 peren.
Belanja pembangunanRp. 1.959.518.551.327 miliar atau sebesar 74.17 persen. Alokasi Pendidikan Rp. 434.675.410.000 miliar sebesar 16,45 persen. Kesehatan Rp. 183.939.288.00 miliar sebesar 8,76 persen. Disamping itu bantuan hibah terjadi peningkatan dari tahun 2014 sebesar 65,20 persen karena TA 2015 terdapat penyelenggaraan Pilkada, dengan rinciannya sebagai berikut, Hibah kepada pemerintah pusat (Pilkada) Rp.105.000.000.000 miliar,hibah kepada pemda lainnya Rp. 25.000.000.000 miliar, hibah kepada lembaga/organisasi Rp. 30.360.000.000 miliar, hibah kepada kelompok masyarakat Rp.22.742.500.000 miliar, hibah BOS satuan pendidikan dasar Rp.337.189.000.000 miliar, BOSsatuan pendidikan menengah Rp. 3.950.000.000 miliar.
Adanya penghematan yang cukup besar pada beberapa komponen belanja ada APBD TA 2015 dari KUA PPAS awal yang dialihkan untuk dipergunakan padaanggaran infrastruktur dalam rangka pencapaian target RPJMD 2015 yaitu perjalan dinas sebesar 25 persen, rapat/ertemuan di hotel sebesar 75 persen, makan minum sebesar 50 persen serta ATK/ATM sebesar 10 persen.
Gubernur juga menjelaskan, untuk pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari sisa lebih perhitungan anggatan Tahun 2014 yang diperkirakan sebesar Rp. 109.233.605.310 Miliar, sehingga sebesar Rp. 84.233.605.310 miliar, rencananya akan dipergunakan untuk menutupi difisit belanja, sedangkan sisanya sebesar Rp. 25.000.000.000 miliar, rencananya akan dipergunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah pada PT Bank Sulut.
Untuk itu Gubernur meminta perhatian serius kehadiran dari seluruh kepada SKPD dalam setiap pembahasan nanti. Karena dengan ke-ikutsertaan saudara akan memperlancar proses pembahasan APBD 2015 dapat dilaksanakan sesuai dengan dan waktu yang telah ditetapkan. Paripurna tersebut ikut pula dihadiri para pejabat ters Pemprov Sulut. (*).