Perang Suriah paling mematikan pada 2014, 76.000 tewas

bendera suriah
bendera suriah

 

BEIRUT, Kawanuapost.com – Perang Suriah yang paling menimbulkan banyak korban jiwa terjadi pada 2014 dengan lebih dari 76.000 orang tewas, termasuk ribuan anak-anak, kata kelompok pemantau, Kamis.

Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah menyatakan mencatat kematian 76.021 orang. Dari jumlah itu, 17.790 warga, termasuk 3.501 anak-anak.

Selain itu, lebih dari 15.000 pemberontak tewas dan hampir 17.000 petempur dari kelompok keras, termasuk Negara Islam dan Kubu Al-Nusra, perpanjangan Al-Qaida di Suriah.

Sekurangnya, 22.627 tentara pemerintah–serdadu dan milisi– tewas, kata kelompok berpusat di Inggris tersebut.

Sebelumnya pada 2013, korban tewas tercatat 73.447, 49.294 pada 2012 dan 7.841 pada 2011.

Lebih dari 200.000 orang tewas sejak kemelut dimulai pada Maret 2011 dengan unjukrasa menentang pemerintah, yang berubah menjadi perang sesudah pemerintah melancarkan tindakan keras.

Dalam perkembangan lain, dua wanita yang menyebut diri pekerja bantuan Italia, yang diculik di Suriah, muncul di video mendesak pemerintah mereka mengupayakan pembebasan mereka.

Video itu, direkam pada tengah Desember, muncul dalam jaringan pada Rabu malam dan menunjukkan Vanessa Marzullo serta Greta Ramelli, yang diculik kelompok bersenjata di propinsi Aleppo, Suriah utara, pada Agustus.

Kedua wanita berusia duapuluhan itu diperlihatkan mengenakan gaun hitam dan jilbab, duduk di depan dinding kosong.

Satu wanita memegang selembar kertas bertanggal 17 Desember, meskipun video itu tampak ditayangkan maya pada 31 Desember.

Yang lain, tampak membaca dari naskah di belakang kamera, mendesak pemerintah Italia memulangkan mereka sebelum Natal.

Video 23 detik itu tidak merinci kelompok penculik wanita tersebut dan tidak ada orang lain muncul dalam rekaman itu.

Tayangan di YouTube itu berjudul “Kubu Al-Nusra menahan dua petugas asal Italia karena pemerintah mereka ikut dalam persekutuan melawannya”.

Belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Luar Negeri atas video itu. Media negara tersebut memberikan perhatian penuh dengan sebagian besar surat kabar menayangkannya di laman mereka dan badan penyiaran memasang gambar rekaman tersebut.

Beberapa lusin pekerja bantuan dan wartawan asing serta imam Yesuit Italia diculik dalam kemelut Suriah.

Ribuan warga Suriah juga hilang dalam perang itu. (*/ant)

Tinggalkan Balasan