Minsel.Kawanuapost.Com-Kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum preman kampung didesa Tanoyan selatan,kecamatan Lolayan kabupaten Bolaang Mongondow terhadap dua wartawan sulut,menuai berbagai protes.
Nasib naas yang dialami salah satu jurnalist sulutgo online Ronny Bonde (34) warga desa Doloduo kecamatan Dumoga pada kemarin,selasa,17/03/2020 akibat pengeroyokan yang dilakukan sejumlah preman tambang.dari aksi pengeroyokan ini korban Ronny Bonde mengalami luka memar disekujur tubuh.
Informasi yang dihimpun awak media Kawanuapost.com,bermula saat korban bersama beberapa rekan wartawan meliput rombongan Kapolda Sulut Irjen.Pol.Royke Lumowa bersama rombongan turun langsung kelokasi pertambangan untuk melakukan penertiban dan penutupan sejumlah tambang ilegal yang ada diwilayah bolmong raya.
Mendengar informasi akan ada penutupan lokasi tambang,warga yang sudah sejak pagi berkumpul disatu titik tepatnya dipasar Tonayan kecamatan Lolayan untuk menghadang rombongan Kapolda sulut ini,merasa terkecoh karena upaya menghadang rombongan Kapolda salah tempat,merasa terkecoh,sejumlah masa ini spontan bergerak menuju lokasi tambang karena mendapat info bahwa rombongan sudah berada dilokasi tambang.
Setibanya dilokasi,merasa tidak puas karena tidak bertemu Kapolda,sejumlah masa yang diduga telah terprovokasi ulah salah satu warga yang menuding ini akibat pemberitaan media,dengan spontan warga merangkul dan menarik korban secara beramai ramai dan langsung melakukan penganiayaan.
Akibat penganiyayaan itu korban mengalami luka memar disekujur tubuh.
Ulah main hakim oleh para preman kampung ini,langsung mendapat reaksi keras dari rekan rekan jurnalist se sulawaesi utara.
Dihubungu via massenger,Ketua PWI minsel Doglas Panit saat ditanya soal kejadian tersebut mengatakan, “Dengan rasa solidaritas dan soliditas sesama kaum jurnalist,atas peristiwa yang menimpa rekan kami kemarin,saya menyatakan bahwa tindakan main hakim sendiri oleh para preman harus kita lawan.Kami PWI minsel dengan tegas menyatakan “Mengutuk tindakan main hakim sendiri ini.” ujar Doglas Panit dengan wajah sangat marah.
“PWI minsel,dengan ini meminta kepada pihak penegak hukum,khususnya pihak Polda sulut agar segera mengusut dan menangkap pelaku pengeroyokan ini.termasuk dalang dibalik semua ini.” ucap Doglas Panit penuh amarah.
(roland)