Ibu Rita Ajak Kader PKK Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Covid-19

20200621_113041_640x378

 

MANADO, Kawanuapost.com – Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara yang dikomandoi Ibu Rita Dondokambey-Tamuntuan yang juga istri tercinta Gubernur Sulut Olly Dondokambey menggelar webinar bertema akuaponik, ketahanan pangan dan gizi ikan lawan Covid-19 di Manado, Sabtu (20/6/2020)

Webinar menghadirkan narasumber pakar pertanian Surapati M Senin, Ketua Pokja 3 TP PKK Sulut Ibu Henny Berhimpon-Dien dengan moderator Ibu Jean Kodoati-Sumilat.

Adapun jumlah peserta webinar sebanyak 65 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Sulawesi Tengah, Jakarta, Sumatera dan Sulut sebagai tuan rumah webinar.

Pada kesempatan itu, di awal sambutannya, Ibu Rita mengajak semua peserta webinar untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan pada era new normal di tengah pagebluk Covid-19.

“Suka atau tidak suka kita harus sesegera mungkin masuk pada era new normal, demi ketahanan pangan dan ketahanan sosial, ekonomi, politik di masa pandemi Covid-19. Kita harus produktif, bekerja, beraktifitas seperti semula dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, karena kita beraktifitas ditengah pandemi Covid-19 yang sangat berbahaya,” kata Ketua TP PKK Sulut.

Kepada peserta webinar, Ibu Rita juga menerangkan tujuan dilaksanakannya webinar untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah pagebluk Covid-19 melalui budidaya akuaponik.

“Adapun tujuan webinar ini adalah untuk mengajak bapak/ibu: mempraktekan budikamber (budidaya ikan dan sayuran dalam ember), vertiminaponic (budidaya verticulture, ikan dan hidroponik), aquabioflok (kombinasi kolam ikan system bioflok dan sayuran), dan floating raft (sistem tanaman terapung dan ikan) dan untuk mengetahui gizi ikan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh melawan Covid-19,” katanya.

“Kemudian untuk mengupayakan peningkatan nilai tambah (value added) ikan akuaponik dengan diversifikasi pengolahan, untuk menjaga ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi dimasa pandemi Covid-19 dan mengiplementasikan program pokja 3 pkk, yaitu hatinya pkk dan b2sa berbasis bahan pangan lokal,” sambung Ibu Rita.

Untuk itu, Ketua TP PKK Sulut mengajak seluruh kader PKK mampu berinovasi dan memanfaatkan peluang komersialisasi dan produksi akuaponik yaitu: sayuran dan ikan.

Ibu Rita juga menekankan pentingnya ketersediaan berbagai makanan sumber protein keluarga, memberdayakan berbagai sumber daya lokal semaksimal mungkin mulai dari keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan teknologi tepat guna akuaponik.

“Akuaponik merupakan salah satu solusi masalah kelesuan ekonomi rumah tangga, dimana hasilnya dapat diolah sedemikian rupa sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan meningkatkan ekonomi keluarga serta berkontribusi dalam ketahanan pangan. Pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa,” paparnya.

Diketahui, pangan diatur dalam UU Nomor 18/2012 tentang pangan mengatur ketahanan pangan dimana kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Ketua TP PKK Sulut menjelaskan bahwa ketersediaan pangan yang tidak mencukupi dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Tambah dia, berbagai gejolak sosial dan politik juga dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu, bahkan membahayakan stabilitas nasional karena krisis pangan akan menyulitkan orang mendapat asupan pangan yang bergizi padahal salah satu cara mencegah terinfeksi Covid-19 adalah konsumsi makanan yang bergizi.

“Oleh karena itu, saya mengharapkan ibu dan bapak sebagai kader PKK dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Sangat diharapkan seluruh peserta dapat memahami dan mampu mempraktekan di rumah masing-masing,” tutup Ibu Rita.

Tinggalkan Balasan