Lomban Resmikan Depot Air Minum Gratis MJL

IMG-20200820-WA0022

 

BITUNG, Kawanuapost.com  – Dalam rangka mengisi kegiatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75 Tahun 2020, Wali Kota Bitung, Max J Lomban, meresmikan Depot Air Isi Ulang Gratis milik dari PT Megumi Jaya Lestari (MJL), sekaligus membuka rangkaian kegiatan yang diprakarsai tim relawan MJL, usai menghadiri upacara penurunan bendera secara virtual, Senin (17/8/2020), di rumah relawan MJL, Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Madidir.

Dibuka dengan doa oleh Pdt Cherry Unmehopa. Dalam laporannya, koordiantor kegiatan, Djeri Tomuka mengucapkan terima kasih atas kedatangan Lomban yang akan meresmikan depot air gratis tersebut.

“Kami minta pak Wali meresmikan depot gratis bagi masyarakat ini, sekaligus meminta bapak membuka berbagai kegiatan yang akan digelar pada hari kemerdekaan ini,”ujar Djeri.

Dalam kesempatan ini, Lomban melaksanakan peresmian depot tersebut ditandai dengan pengguntingan pita. Menariknya, dalam peresmian ini, hadir juga pengusaha muda yang sukses dibidang olahraga tinju nasional, Marthin Daniel Tumbelaka (MDT), sekaligus meninjau produksi air minum tersebut dan mencicipinya.

IMG-20200820-WA0020

Fadly Siluyan dalam penjelasannya mengatakan, proses air mineral tersebut, telah mempeolrh ijin dan telah diperiksa di laboratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung.

“Produksi air ini, telah diteliti dan diperiksa pada laoratorium, hasilnya baik untuk diminum, prosesnya disaring melalui sebelas saringan, dari sebelas saringan menghasilkan Kangan Water juga, dengan perbandingan 11:1,”ujar Ko’Fad sapaan Fadly.

Lomban dalam kesempatan ini, menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium, kepada direktris PT.MJL, Olha Banua, sekaligus membawakan sambutan.

“Syukur puji Tuhan karena atas perkenanNya, sehingga kita bisa meresmikan depot ini, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan para relawan samai hari ini, semoga depot ini, dapat memberi manfaat yang baik bagi kesehatan masyarakat,”ujarnya.

Lanjut dia, seorang birokrat harus mampu menjadi pelayan bagi masyarakat, apapun profesinya. “Semua orang berhak menajdi kepala daerah, Seorang politisi boleh jadi biroktrat, tapi harus tinggalkan visinya sebagai seorang politisi, karena seorang politisi tujuannya adalah kepentingan, dia harus abaikan itu dan dia harus menjadi pelayan masyarakat,”ujar Lomban, sambil menambahkan dalam kitab suci diamanatkan, menjadi pelayan tidak lebih tinggi dari yang dilayani. Acara tersebut, dipandu koordinator relawan, Jacky Tomuka. (YL)

Tinggalkan Balasan