Manado. Kawanuapost – Kepala Inspektorat Provisi Sulut Meki Onibala mengatakan,
ada hasil temuan maupun catatan lewat pemeriksaan yang dilakukan pada beberapa kabupaten/kota maupun perangkat daerah di Provinsi Sulawesi Utara.
Hal itu dikemukakan Onibala saat Rapata Dengar Pendapat dengan Komisi 1 DPRD Sulut, Selasa (13/04/2021). Sementara itu yang hadir dari Komisi 1 meliputi Ketua Komisi Vony Paat, Wakil Ketua Komisi Herol Kaawoan, Winsulangi Salindeho, Arthur Kotambunan dan Fabian Kaloh.
Onibala menguraikan, indikasi dan temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, Inspektorat Kementerian dan Inspektorat Provinsi.
“Ada temuan BPK, ada temuan Irjen dan ada temuan Inspektorat Provinsi Sulut. Misalnya pengaduan masyarakat di Kota Bitung termasuk laporan Pjs Wali Kota waktu lalu, dilakukan pemeriksaan masalah dana covid, karena belum lanjut, ada indikasi-indikasi untuk itu,” jelasnya.
“Ada hal-hal tertentu yang memang akan kami sampaikan kepada pimpinan. Contoh waktu saya jadi Pjs Bupati Minsel, dana desa itu 90 persen tidak jelas, itu salah satu indikator utama penilaian KPK,” bebernya.
Lanjut Onibala, ada delapan area prioritas pemeriksaan KPK seperti perencanaan dan penganggaran APBD 2020.
” Kita kemarin penyerahan cuma 97 persen mestinya 100 persen karena tanggalnya yang berbeda. Penyerahan APBD kita kemarin terlambat, itu salah satu penilaian KPK,” ungkapnya.
Namun demikian terkait pengadaan barang dan jasa di Pemprov Sulut menurutnya cukup baik mencapai 98 persen karena sudah sesuai aturan. Pelayanan satu pintu soal perijinan, poin penilaian mencapai 97,85 persen
Disisi lain Onibala juga mengungkapkan, pihaknya tak luput dari penilaian Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang mendapatkan nilai 91,39 persen.
“Di tempat saya kita kalah dengan tindak lanjut. Contoh tindak lanjut Inspektorat, karena bersifat pandang enteng dorang turun disitu. Jadi saya juga dinilai,” ungkapnya.
“Yang kurang adalah optimalisasi pajak daerah, piutang kita kemarin 2019 rendah akibat pandemi. Ada piutang kita kepada masyarakat, kemudian managemen aset ini juga jadi indikator penilaian KPK. Jangan ada misalnya aset-aset yang terlantar atau terjadi double pencatatan. Contoh stadion Klabat, tercatat di Manado, tercatat di Provinsi tapi sertifikatnya di Provinsi itu yang kami berikan pertimbangan-pertimbangan,” ujarnya.
Meski demikian menurutnya, secara keseluruhan hasil pemeriksaan kepada seluruh perangkat daerah di Pemerintahan Provinsi Sulut sudah berjalan dengan baik karena ada pendampingan dari Inspektorat hanya soal adminsitrasi yang perlu pembenahan.
”Puji Tuhan yang ada hanya temuan pajak kepada pihak ketiga,” kata Onibala.(CR)