Menpora Keras Kepala!

Aksi teatrikal seniman Bandung menanggapi Sanksi FIFA (foto: Istimewa)
Aksi teatrikal seniman Bandung menanggapi Sanksi FIFA (foto: Istimewa)

BANDUNG – KawanuaPost.com – Tiga seniman Kota Bandung menggelar aksi teatrikal di area patung pesepakbola di Jalan Tamblong, Kota Bandung, Selasa (2/6/2015). Aksi dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas sepakbola Indonesia yang kini disanksi oleh FIFA.

Dalam aksinya, mereka melakukan ritual yang sarat dengan nuansa adat dan membacakan doa. Mereka lalu melakukan beberapa gerakan yang menggambarkan matinya sepakbola Indonesia gara-gara ego sejumlah pihak.

“Kita sangat sedih dengan sanksi yang diberikan oleh FIFA,” kata Tisna Sanjaya, salah seorang seniman.

Dengan ritual dan doa yang dilakukan, ia berharap sepakbola Indonesia kembali pada jalur yang semestinya. Sepakbola diharapkan semakin maju dan konflik yang ada segera tuntas.

Abah Nanu, seniman lain yang ikut dalam aksi, mengatakan kekisruhan yang terjadi dalam dunia sepakbola dan sanksi dari FIFA disebabkan oleh ulah Menpora Imam Nahrowi. “Menpora itu keras kepala. Dia tidak punya perasaan,” tegas Abah Nanu.

Pembekuan PSSI jadi bukti egoisme Menpora. Alhasil, Indonesia disanksi oleh FIFA. Dampaknya pun luar biasa. Banyak sektor yang terganggu akibat pembekuan dan sanksi tersebut. Salah satunya kompetisi yang tidak berjalan.

Selain itu, banyak juga aspek lain yang terkena dampak buruk mulai dari ekonomi hingga sosial. Banyak orang yang hidup dari sepakbola nasibnya menjadi tidak jelas. “Bagaimana sekarang nasib orang-orang yang hidup dari sepakbola?” cetusnya.

Ia bahkan mendengar ada pemain di Jawa Timur yang kini beralih profesi menjadi tukang es lantaran tidak berjalannya kompetisi. “Hal seperti itu sangat menyedihkan,” tutur Abah Nanu.

Seharusnya, Menpora bersikap bijaksana jika benar-benar ingin membangun sepakbola nasional. Jangan justru sebaliknya malah membunuh insan sepakbola secara tidak langsung.

“Kalau diibaratkan anak nakal. Orangtua itu harusnya memberikan nasihat, bukan malah membui seperti ini,” ujarnya.

Ia pun berharap Menpora berubah sikap dan mencabut pembekuan PSSI. Yang terpenting, semua pihak juga harus duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

EDITOR : SOLSILARE.

Tinggalkan Balasan