KAWANUAPOST.COM – KECANGGIHAN teknologi saat ini memang membuat anak menjadi semakin mudah dalam mengakses bahan pembelajaran.
Jika dulu anak didik sebatas memperoleh informasi dari apa yang tertera dalam buku teks dan melalui penyampaian guru, kini anak tidak dibatasi untuk memperkaya pengetahuannya sendiri.
Sayangnya, kemudahan akses ini tidak diikuti oleh perubahan cara belajar. Vivid F. Argarini, konsultan dan konselor pendidikan menyayangkan metode menghafal masih digunakan dalam menyerap pengajaran di sekolah.
“Dari dulu sampai sekarang, murid masih dituntut hal yang sama, yakni menghafal pelajaran,” tuturnya saat dihubungi oleh Okezone via telefon.
Meski kurikulum saat ini sudah menjadikan murid sebagai pusat dan guru sebagai fasilitator, metode belajar menghafal belum banyak berubah terutama dalam pelajaran ilmu sosial. Bahkan, rumus-rumus ilmu pengetahuan alam yang mestinya dipahami dan dipraktikan juga ikut-ikutan dihafal.
Padahal, seperti yang sudah diketahui, metode menghafal, apalagi jika dilakukan beberapa saat sebelum ujian, tidaklah efektif. Metode terbaik dalam proses pembelajaran adalah memahami. Karena dengan memahami, materi belajar lebih bertahan lama dalam otak anak.
EDITOR : SOLSILARE.