JAKARTA – KawanuaPost.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi), resmi menunjuk sembilan perempuan untuk mengisi posisi panitia seleksi (pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu tim tersebut, Destry Damayanti, mengaku kriteria yang ditetapkan sebagai calon sosok pemimpin lembaga anti rasuah harus memiliki integritas serta kompetensi di bidangnya.
“Pastinya, dia harus punya integeritas dan kompetensi di bidangnya,” beber Destry kepada Okezone, Minggu (7/6/2015).
Selain itu, ia menilai, calon pimpinan KPK mesti bisa berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya. Terlebih lembaga tersebut sering kali bersinggungan dengan institusi seperti Polri dan Kejaksaan.
Destry menambahkan, sosok tersebut juga harus memiliki sifat rendah hati dan berjiwa pemimpin agar mampu berkomunikasi serta mempunyai kecakapan dalam berdiplomasi. “Karena dia harus bisa koordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya, tentunya harus humble, punya leadership bagi pegawai dan pihak luar,” imbuhnya.
Destry mengaku, ia tidak mempermasalahkan para pihak yang meragukan kapabilitas timnya dalam melakukan seleksi. Ia menganggap, komposisi yang diusung oleh Jokowi sudah tepat lantaran berisi nama-nama yang ahli di bidangnya.
“Kalau dibilang tidak kompeten sebetulnya kurang tepat, ibu Yenti ahli money laundring dia sudah biasa dengan pidana korupsi, ada Ibu Betty Alisahbana juga,” sambungnya.
Adapun komposisi yang semuanya perempuan, lanjut Destry, juga bukan hal disengaja oleh Jokowi. Ia mengungkapkan, saat menyeleksi nama-nama calon pansel, baru ketika terpilih diketahui bahwa semua berasal dari kaum hawa.
“Tidak sengaja, pas milih nama kebetulan semua perempuan, dan tidak ada alasan khusus,” ujarnya.
Hingga hari pertama pembukaan pendaftaran calon ketua KPK, pansel, kata Destry sudah menerima 11 calon dengan dua di antaranya telah melengkapi berkas. “Sudah 11 yang daftar, tapi hanya dua yang lengkap, sisanya baru menyusul,” pungkasnya.
EDITOR : SOLSILARE.