Ratahan – Sebanyak 300-an warga lajut usia (lansia) kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mendapat bantuan sosial asal dana APBD Provinsi Sulawesi Utara yang diusahakan oleh caleg DPRRI asal partai Golkar Dr Victor Mailangkay, awalnya mendapat apresiasi dari kaum lansia Mitra, sebab dalam catatan, setiap lansia mendapat Rp 2 juta,namun sangat disayangkan dalam proses pencairan para petugas yang dipercayakan untuk mengurus dana bansos tersebut menuntut biaya operasional.
J. Tompunu tokoh masyarakat Esandom Kecamatan Tombatu Timur mengungkapkan, bansos yang diperuntukan bagi lansia sebenarnya wujud perhatian pemerintah Provinsi Sulut bagi kaum yang tak berdaya( lansia, red).
Namun disayangkan, bagian untuk kaum lemah ini dijadikan sarana pencarian oleh oknum tertentu yang pada intinya meraup keuntungan.
“Hitung saja jika setiap lansia disunat 300 ribu dan jumlah peserta yang terakomodir untuk menerima dana bantuan tersebut sebanyak 300 orang yang berarti petugas tersebut akan meraup keuntungan sebanyak 90 juta,” ujar Tompunu.
Lansia atas nama Demas Wawointana dipotong sebanyak Rp 300 ribu, demikian halnya lansia Ema Dalipa bagiannya juga ikut dipotong. Keduanya warga Esandom kecamatan Tombatu timur Mitra.
Menurut kedua lansia ini,jika hanya untuk biaya administrasi urusan beli kertas tamba foto copy pasti nda sebanyak itu ujar kedua lansia ini.
Petugas penyalur bantuan sosial Kecamatan Tombatu timur berinisial DT dihubungi via Hp 085394397xxx hingga sore (Selasa, 3/6) kemarin tidak aktif.
Dr Victor Mailangkay yang dihubungi membenarkan peristiwa tersebut.
“Ia benar, bahwa untuk lansia Mitra mendapat bantuan sebesar 2 juta rupiah setiap orang dan pesertanya sekitar 3 ratusan orang,” ucapnya.
Menyangkut potongan Rp300- Rp500-san belum diketahuinya,yang pasti itu bukan arahannya, tetapi mungkin ongkos pengurusan administrasi, sebab sepengetahuannya, peserta hanya dimintakan KTP- KK, ujar Mailangkay. (*)