PYONGYANG – KawanuaPost.com – Korea Utara (Korut) kini menghadapi ancaman kelaparan. Pasalnya kekeringan akan melanda negara tersebut sehingga produksi pertanian akan turun.
Seperti dilansir Korea Herald, Rabu (10/6/2015), Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) mengatakan curah hujan di Korut akan terus berkurang hingga Juli 2015. Rendahnya curah hujan akan menyebabkan banyak sawah akan mongering di Korut.
Korsel mengingatkan produksi pangan di Korut akan turun lima hingga sepuluh persen jika kekeringan terus melanda. Hal ini semakin diperburuk dengan kebijakan pertanian yang tidak berpihak pada rakyat.
Intelijen Korut mengatakan distribusi pembagian pupuk tidak merata, banyak petani miskin di wilayah pedesaan tidak mendapatkan pupuk untuk bercocok tanam.
Di Korut, para petani harus tunduk terhadap perintah dari penguasa melalui agen pemerintah yang mengendalikannya. Petani hanya boleh menanam tanaman yang diinstruksikan oleh pemerintah.
Kondisi tersebut sangat berbahaya, mengingat lahan pertanian di Korut sebagian besar merupakan tanah tandus. Sedangkan kebijakan pertanian yang dijalankan oleh Pemerintah Korut seringkali menyebabkan gagal panen.
Sementara itu PBB mengingatkan sekitar 70 persen rakyat Korut terancam kekurangan pangan akibat buruknya sistem pertanian di Korut. Selain itu, rakyat Korut juga masih dihadapkan pada bahaya musim panas yang akan melanda mereka
EDITOR : SOLSILARE.