Paus Fransiskus Desak Rusia Berdamai dengan Ukraina

Pertemuan Paus Fransiskus dan Presiden Putin di Vatikan (Foto: Reuters)
Pertemuan Paus Fransiskus dan Presiden Putin di Vatikan (Foto: Reuters)

VATIKAN – KawanuaPost.com – Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, telah mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengambil tindakan agar konflik di Ukraina terselesaikan. Desakan tersebut disampaikan ketika keduanya mengadakan pertemuan di Vatikan pada Rabu 10 Juni.

Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus dan Presiden Putin berdiskusi selama 50 menit dan sepakat untuk menciptakan iklim dialog di Ukraina, dengan harapan dapat mengakhiri konflik berkepanjangan antara prajurit Pemerintah Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia.

Seperti diberitakan Reuters, Kamis (11/6/2015), Paus Fransiskus secara khusus meminta Presiden Putin untuk berupaya lebih keras dalam mewujudkan perdamaian di Ukraina.

Sebelum pertemuan antara Presiden Putin dan Paus Fransiskus berlangsung, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Vatikan, Ken Hackett, mengatakan bahwa Rusia memang terlibat banyak dalam konflik di Ukraina. Oleh sebab itu, Pemerintah Rusia sudah sepantasnya berupaya lebih keras untuk mengembalikan perdamaian di Ukraina.

“Sepertinya Rusia terlihat seperti mendukung kelompok separatis, dan tampaknya memang ada pasukan Rusia di Ukraina,” ujar Hackett.

Sebagaimana diberitakan, konflik berkepanjangan di Ukraina Timur telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 6.000 orang dalam kurun satu tahun. Fakta itu dikemukakan oleh pihak Komisi Tinggi PBB untuk HAM.

Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer dan warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.

Konflik di Ukraina Timur pecah setelah dua Kota Donetsk dan Luganks yang berada di wilayah Donbass menggelar referendum untuk memisahkan diri.

Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Pemerintah Ukraina. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur. Sejak saat itulah perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mulai terjadi.

EDITOR : SOLSILARE.

Tinggalkan Balasan