Pemerintah Kelurahan Wawali Budayakan Mapalus Atau Gotong Royong Selama Pandemi

IMG_20220207_183840

Ratahan,Kawanuapost.com – Pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 lalu, membuat banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, dampak perekonomian juga begitu terasa, akibat penyakit yang disebabkan oleh virus covid 19 ini. Berbagai cara dilakukan untuk bisa bertahan di masa-masa sulit ini.

Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Wawali yang ada di Kecamatan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut). Pemerintah kelurahan mengajak dan mendorong warga untuk bertani dan menghasilkan pendapatan dari tanaman yang mereka olah.

Menggunakan filosofi masyarakat Minahasa yakni Mapalus atau bergotong royong, pemerintah Kelurahan mengajak warga saling membantu untuk mengolah lahan-lahan pertanian dan perkebunan di daerah tersebut secara bersama-sama.

“Dengan biaya sendiri dan saling mapalus atau bergotong royong, warga kemudian memanfaatkan lahan dengan menanam milu (jagung),” kata Lurah Wawali Maxi Eduard Komalig.

Menurut Komalig, hal ini dilakukan agar ketahanan pangan dan juga ketahanan perekonomian warga di kelurahan tersebut bisa tetap terjaga, karena memiliki komoditi yang bisa dimanfaatkan.

“Banyak lahan yang belum tergarap, jadi kami dorong untuk bisa dikelola secara bersama-sama,” ujar Komalig.

Lebih lanjut komalig menjelaskan selain program meningkatkan pendapatan dari masyarakat,ada juga program dari pemerintah kelurahan bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LMP) yakni pembersihan secara gotong royong kebun Desa.

“Pihaknya turun langsung berbaur dengan masyarakat kelurahan wawali dalam melaksanakan pembersihan secara gotong royong kebun desa,”Ungkap Komalig kepada media ini Senin (7/2/2022).

Lebih lanjut Komaling menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang ada dikelurahan wawali yang sudah meluangkan waktu dalam kerja bakti kali ini.

“Kedepan kita akan menikmati apa yang tanam dan kerjakan hari ini,”Tutup Komalig.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan tersebut mendapatkan apresiasi dari Masyarakat. Dikatakannya, hal ini patut dicontoh, karena memanfaatkan lahan kosong untuk kepentingan banyak orang.

“Luar biasa ketika pemimpin di kelurahan, saling membantu warganya dalam mengelola lahan pertanian dengan biaya sendiri saling mapalus, sehingga dapat bertahan hidup di masa pandemi COVID-19,” ujarnya.

“Dari sini memberikan contoh kepada masyarakat luas, masyarakat kelurahan wawali dan masyarakat Minahasa Tenggara bahwa ada lahan-lahan kosong yang bisa kita manfaatkan,” katanya kembali.

(Dirga)

Tinggalkan Balasan