Ratahan,Kawanuapost.com.- Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui dinas Pertanian dan peternakan (Distanak) Kabupaten Mitra terus melakukan vaksinasi, penyuntikan hewan ber Rabies seperti anjing dan kucing dan kera. Penyuntikan hewan ber rabies tersebut sudah dilakukan sejak bulan lalu sampai saat ini.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mitra Vecky Monigir didampingi Sekretaris Dinas Ir Ratnajaty Asnawi serta didampingi kabid Peternakan dan Kesehatan hewan Meis Hatidja Di kantor Distanak Mitra.
Menurut Asnawi bahwa tahun 2022 ini Distanak Mitra melakukan vaksinasi, penyuntikan terhadap hewan Ber rabies berkat bantuan obat vaksin dari pemerintah propinsi Sulut melalui dinas peternakan.
” Ada 324.000 vaksin bantuan pemerintah Propinsi yang saat ini digunakan untuk penyuntikan hewan Anjing, kucing dan kera oleh tim distanak Mitra “, ujar Asnawi.
Ditambahkan Asnawi bahwa untuk vaksin bantuan pemerintah propinsi dalam hal ini dinas peternakan saat ini yang terpakai berjumlah 2.340 vaksin. Masih ada sekitar 900 vaksin bantuan pemprof yang belum digunakan.
Yang jelas vaksin ini akan terpakai karena masih ada 9 Kecamatan yang belum dilakukan vaksinasi atau penyuntikan hewan ber rabiies
Sementara itu Meis Hatijda mengatakan bahwa sampai aaat ini vaksin yang bantuan pemerintah propinsi yang terpakai sudah 80 persen, tinggal sedikit yang belum di gunakan
“Yang jelas vaksin yang sisa 900 akan habis dalam waktu dekat ini karena tim vaksinasi distanak Mitra sementara melakukan penyuntikan.” sebut Hatijda
Ditambahkannya bahwa untuk penyuntikan berikutnya akan ditanggulangi oleh pemkab Mitra, dalam hal ini anggaran untuk vaksin rabies sudah tertata dalam APBD tahun 2022.
” Saat ini kami sedang menata untuk pencairan dana vaksin hewan ber rabies karena ini tertata juga dalam APBD 2022, sebut Hatijdah.
Menyinggung tentang adanya warga masyarakat yang sempat digigit hewan anjing, Hatijda mengatakan itu belum jelas kabarnya. Jika ada yang digigit anjing berabies, harus ada bukti dari laboratorium hewan untuk menjelaskan bahwa hewan tersebut adalah positif Rabies.
” sampai saat ini belum ada warga yang melapor digigit anjing dan positif rabies. Sebab yang menentukan hewan tersebut sakit harus lewat laboratorium hewan, kepala anjing tersebut harus diperiksa di laboratorium hewan. Dan disitu jelas apakah hewan tersebut positif rabies atau tidak,” pungkas Hatijda.
(Dirga)