Ratahan,Kawanuapost.com – Wakil Bupati Jocke Legi secara resmi melantik 26 pengurus Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Minahasa Tenggara. Prosesi pengukuhuhan dilaksanakan di kawasan wisata Kawiwi, Ratahan, Jumat (28/10/2022) beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Jocke Legi mengatakan, forum ini merupakan forumnya anak se-Kabupaten Mitra untuk memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak, hak untuk hidup, hak untuk tumbuh, hak untuk berkembang dan hak untuk berpartisipasi dalam semua sektor kehidupan maupun pembangunan.
“Forum ini menjadi wadah atau tempat untuk menyalurkan aspirasi anak yang fungsinya sebagai wahana untuk mempelajari serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Juga menjadi wahana untuk komunikasi dan interaksi anak di Mitra,” tukas Legi.
“Sehingga mampu berpikir kritis dan peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah dan nasional,” tambahnya.
Wabup berharap, dengan dibentuknya FAD ini dapat menjadi salah satu cara dalam mensosialisasikan kebijakan atau aturan yang terkait pemenuhan hak anak dan mampu mengintervensi sesamanya untuk menjauhi segala tindak kekerasan dan berperilaku lebih baik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Mitra, Sherly Rompas mengatakan, sebagai wujud kepedulian dan perhatian yang besar terhadap anak, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara berkomitmen untuk mewujudkan partisipasi anak dengan memfasilitasi keberadaan forum anak ini agar dapat memberikan input dalam mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak.
“Melalui kegiatan forum anak ini, anak-anak memiliki andil yang besar untuk turut terlibat dalam setiap kegiatan, sebab forum anak sebagai penghubung aspirasi anak. Sebab, anak lebih mudah berkomunikasi jika dilakukan dengan teman sebaya atau sesama anak-anak lainnya,” ujar Rompas.
Rompas menambahkan, melalui wadah ini diharapkan agar anak-anak terhindar dari berbagai hal negatif seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan bisa mencegah pernikahan dini serta terhindar dari tindak kekerasan. Sehingga mampu mewujudkan Minahasa Tenggara menjadi Kabupaten Layak Anak atau KLA.
(***)