DEPOK – KawanuaPost.com – Sekolah Partai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi dinyatakan selesai. Sekolah dilaksanakan selama enam hari sejak 28 Juni – 3 Juli 2015.
Kepala Sekolah Partai, Komarudin Watubun, mengatakan, setelah lulus, mereka siap bertarung dan menang dalam Pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Pasalnya, tahapan yang dilalui selama sekolah menekankan disiplin untuk selalu ditegakkan.
“Saya pertama kali memimpin sekolah ini tentu disiplin harus ditegakkan tak ada kelonggaran aturan. Ini bentuk pertanggungjawaban kepada ketua umum. Semua dilakukan demi kebaikan Anda. Calon incumbent yang bawa ajudan sudah diusir keluar, tak boleh ada di ruangan ini. Setelah ini mereka siap tempur,” katanya di Wisma Kinasih Tapos, Depok, Jumat (3/7/2015).
Ia menambahkan, adapun peserta yang ikut dalam sekolah tersebut, yakni 107 di antaranya ikut hingga akhir, sisanya berhalangan hingga izin. Kemudian, 11 di antaranya bahkan memperoleh predikat siswa paling rajin yang salah satunya calon kepala daerah Tenggralek yang juga suami artis Arumi Bachsin, Emil Dardak.
“114 ikut total, 107 ikut sampai akhir, ada yang izin dengan keterangan yang kuat seperti keluarga meninggal, sakit hingga penandatanganan koalisi dengan partai lain. Kalau bandel nanti rekomendasi dicabut. Ada empat yang dihukum, dan HP (handphone) selama ada saya tentu saya larang,” tukasnya.
Para siswa juga menandatangani Panca Prasetya calon kepala daerah berisi janji kepada rakyat. Sekjen PDIP Hasto Kristianto yang menutup acara tersebut menyatakan, Sekolah Partai melatih para calon untuk memimpin pemerintahan di daerah secara efektif dengan bebas dari praktik korupsi.
“Salah satu pengajar ada Mbak Eva Kusuma Sundari fokus pemerintahan efektif dan tidak korupsi. Dari apa yang tampak sudah menggembleng kader dengan fungsi partai sebenarnya.
Komitmen bangun tertib hukum, komitmen wong cilik dan pelayanan kemiskinan,” tegas Hasto.
Ia menambahkan, DPP PDIP terus memberikan pendampingan menjelang Pilkada. Bahkan, pihaknya menginstruksi kepala daerah dari PDIP yang tidak ikut Pilkada serentak untuk ikut membantu kepala daerah yang bertarung.
“Daerah yang tak ikut Pilkada, diinstruksikan bantu daerah yang ikut Pilkada. Bukan unjuk kekuatan, tapi prinsip gotong royong. Ini prinsip dasar sekolah calon kepala daerah,” tukasnya.
EDITOR : SOLSILARE.