Cindy Wurangian ungkap Masih Ada 3.000 Ijazah SMA/SMK yang Belum Disalurkan

Manado. Kawanuapost. com – Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Sulut bersama Dinas Pendidikan Sulut dilaksanakan, Senin (06/03/2023).Screenshot_20230308_211356_Gallery

Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut, Cindy Wurangian menyebut ada 3.000 ijazah siswa SMA/SMK masih tertahan di sekolah. Bahkan, ada yang belum disalurkan hingga tiga tahun lamanya.

“Saya mencermati persentase siswa yang tidak mengambil ijazah dari tahun 2021 mengalami peningkatan. Tahun 2021 ada 14 persen dan di tahun 2023 justru naik 30 persen atau 3.000 Ijazah yang tidak disalurkan atau diambil dari total 10.000 Ijazah sekolah negeri,” ungkapnya.

Legislator Partai Golkar ini pun mengaku heran mengapa sekolah swasta justru minim kasus seperti ini.

“Ada apa ini? Saya minta Dikda harus melakukan penelitian kenapa mereka tidak mengambil. Jangan-jangan ada hal-hal lain. Saya ingatkan jangan persulit siswa,” tegasnya.

Ia pun khawatir jika ijazah belum disalurkan, nanti akan hilang atau rusak karena terlalu lama di simpan.

Kepala Bidang SMA Dikda Sulut, Sri Pasiak menjelaskan, para siswa harus datang sendiri karena dibutuhkan cap tiga jari.

“Kendalanya, seringkali para siswa sudah terlanjur ke luar daerah ataupun kerja. Bahkan, saat ini untuk melanjutkan studi, hanya dibutuhkan surat keterangan lulus. Tak itu saja, para siswa harus cap tiga jari, makanya wajib datang. Pihak sekolah tidak menyulitkan untuk pengambilan ijazah,”ujar Sri.

Mendengar jawaban pihak Dikda, Ketua Komisi IV, Vonny Paat meminta Dikda memberikan data sekolah yang belum menyalurkan Ijazah.

“Saya minta data mana sekolah yang belum menyalurkan ijazah kami akan turun untuk mendapatlan informasi jelas terkait persoalan ijazah ini,” tegas politisi PDI Perjuangan itu. (*)

Tinggalkan Balasan