Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri menghadirkan 320 peserta dari Kepala Desa, PKK dan pengurus kelembagaan desa se-Kabupaten Minahasa.
Pada kesempatan itu, Wagub Kandouw mengingatkan peserta pelatihan terkait beberapa kriteria jiwa kepemimpinan.
Yang pertama pemimpin berintegritas. “Kalau tidak berintegritas jangan harap mendapatkan respek. Tolong, jaga betul integritas. Jangan sampai justru anda-anda ini sebagai pemimpin menjadi sumber ketidakstabilan di desa,” ungkap Wagub Kandouw.
Lebih lanjut, Wagub Kandouw menekankan soal transparansi. Perencanaan dan pengelolaan keuangan harus dibahas bersama dan dijalankan dengan transparan.
“Jangan anda pikir semua kewenangan pengelolaan keuangan diatur sendiri. Transparansi itu penting. Transparansi dan akuntabel juga harus mulai dari hati,” tuturnya.
Wagub Kandouw juga menyinggung harus adanya presisi dalam jiwa kepemimpinan.
“Ketepatan perlu. Makanya kita diberi pencerahan untuk belajar terus. Simak baik-baik apa yang didapat dalam pelatihan ini,” ujarnya.
Tak kalah penting, Wagub Kandouw menyampaikan pemimpin juga harus punya iman.
“Apapun agamamu, dengan rajin beribadah, anda akan mampu mengontrol diri sendiri,” imbuhnya.
Ia menekankan kepada Kepala Desa bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) harus sinergi dengan RPJMD Provinsi Sulut dan Pemerintah Pusat.
“Harus sinergis. Jangan ada Kepala Desa yang tidak mau ambil pusing dengan stunting program dari pemerintah pusat. Jangan ada Kepala Desa yang tidak mau sinergis dengan program mari jo bakobong Pemprov Sulut,” tegas Wagub Kandouw.
Adapun Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa juga diapresiasi Wagub Kandouw.
Karena, selain menghadirkan Tim Penggerak PKK, kegiatan ini menjadi ajang pencerahan dan endorsemen untuk memanfaatkan dana desa dengan baik.
“Ini juga menjadi bagian dari mempersiapkan sumber daya di desa yang kapabel,” kuncinya. (*)