BOLMONG, Kawanuapost.com –Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow diminta agar terus konsisten menjaga kerukunan yang telah lama terbangun.
Hal itu disampaikan Wagub Kandouw saat menghadiri Safari Ramadan 1445 Hijriah di Lapangan Olahraga Desa Tungoi Dua, Kecamatan Lolayan, Jumat (22/3/2024).
“Walaupun berbeda suku dan agama tapi senantiasa memupuk tali silaturahmi dan persaudaraan yang kuat,” kata Wagub Kandouw didampingi Penjabat Bupati Bolaang Mongondow Ir Limi Mokodompit, MM.
Wagub Kandouw menambahkan, hikmah puasa tidak hanya menahan lapar dan menahan nafsu, melainkan bagaimana bisa menjadi teladan baik, serta terus menjaga dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama dan saling menghormati satu sama lain.
Ia mengajak seluruh masyarakat Bolaang Mongondow, khususnya Desa Tungoi Dua, di Bulan Suci Ramadan 1445 H ini untuk saling mendoakan yang terbaik.
“Dalam momentum Bulan Suci Ramadan ini Umat Muslim berada pada fase pengujian diri, dimana harus mampu mengendalikan hawa nafsu demi kemenangan menyambut Hari Raya Idul Fitri nantinya,” ujar Wagub Kandouw.
Sementara mewakili masyarakat Bolaang Mongondow Ir Limi Mokodompit MM mengucapkan selamat datang kepada rombongan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih karena di tengah-tengah kesibukan dan agenda yang begitu padat masih sempat meluangkan waktu untuk bersama-sama dengan kami pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow melaksanakan safari ramadan 1445 Hijriah dan tentunya kehadiran napak wakil gubernur dan rombongan,” ungkapnya.
Ia mengatakan agenda tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri buat pemerintah dan masyarakat Bolaang Mongondow.
“Karena di setiap tahun di bulan suci ramadan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu mengagendakan dan melaksanakan safari ramadan di Kabupaten Bolaang Mongondow,” kata Bupati Limi.
Pada kesempatan itu Wagub Kandouw menyerahkan bantuan untuk pembangunan tempat ibadah yaitu masjid, gereja dan pura. Serta kepada anak yatim piatu, para imam dan lansia berupa kacamata, sajadah, sembako. (*)