Ini Penjelasan Lanny Ointu Mengenai Pelaksanaan Tahapan Pleno DPS di Provinsi Sulawesi Utara

Manado. Kawanuapost. com – Ketua KPU Sulut Kenly Poluan membuka Pleno DPS Provinsi Sulut yang didampingi Salman Saelangi, Meidy Tunangan dan Lanny Ointu.

Lanny Ointu. (ist)

Kepala Divisi Perencanaan dan Informasi KPU Sulut, Lanny Ointu menjelaskan KPU Sulut hari ini melaksanakan Pleno DPS dan akan berlangsung dua hari lamanya.

Pleno hari ini Kata Lanny, pihaknya akan melihat proses dinamika pleno sampai akan ditetapkan sebagai DPS Sulut.

“Jika ada temuan saat pleno berjalan, akan ditindaklanjuti. Tergantung bagaimana dinamika ke depan, ” ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (16/08/2024).

Ia pun menjelaskan, ada beberapa temuan di pleno kabupaten/kota terkait DPS. Dan ada beberapa isu yang akan dibahas dalam pleno DPS Provinsi Sulut nanti.

“Kami KPU Sulut, akan melihat dan mendengar bagaimana temuan – temuan tersebut, akan direkomendasikan Bawaslu untuk ditindaklanjuti, ” katanya.

Lanjut Lanny, dari proses pleno DPS tingkat kabupaten/kota pihaknya sudah memantau,, monitoring secara langsung sudah berjalan dengan aman dan lancar. “Kita akan melihat dinamikanya dalam Pleno DPS Provinsi Sulut nanti, ” ujarnya.

Ditanyakan apakah ada kasus ganda, Lanny pun menjelaskan, kasus ganda memang ada. Dalam sistem elektronik di Sidalih ketika memasukan nama terdata, dan ada nama yang sama serta NIK yang sama, maka dibutuhkan data otentik untuk menentukan sebagai Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Maka, pihaknya mengundang Dinas Dukcapil untuk membantu KPU memberikan keterangan mengenai data otentik, atau dokumen kependudukan asli, untuk menjelaskan data penduduk yang bersangkutan.

Ditanyakan apakah adanya jumlah secara keseluruhan pemilih ganda. Lanny pun menjawab, pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlahnya.

Ada beberapa provinsi dan kabupaten/kota yang paling besar di Minahasa. Pemilih ganda ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Dukcapil, dan tidak serta merta menghapusnya, harus ada data pendukung yang otentik.

Disentil tentang lokasi khusus, Lanny pun menjelaskan tidak jauh berbeda dengan pemilu tahun 2018. “Ada satu Lokus di Bitung yaitu pengungsian dari Gunung Ruang, ” imbuhnya. (*)