TOMOHON, Kawanuapost.com– Wakil Gubernur, Drs Steven OE Kandouw membeei motivasi bagi peserta Perkemahan Pramuka Forum Komunikasi dan MKKS Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di SLB-C Katolik Santa Ana Tomohon, Selasa (27/08/2024).
Pada kesempatan itu, Wagub Kandouw berinteraksi dan membuat para peserta Pramuka semakin antusias dan bersemangat mengikuti perkemahan yang akan berlangsung hingga Jumat 30 Agustus 2024.
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi, sangat dalam kepada para pengelola sekolah-sekolah SLB di Sulawesi Utara, baik yang negeri apalagi yang swasta,” ungkap Wagub Kandouw.
Ia memahami bahwa menjadi tenaga pendidik, terutama di SLB, bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, ia mewakili Pemerintah Provinsi, mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas dedikasi mereka.
Adapun tema yang diangkat dalam perkemahan ini, “Cinta Alam, Hidup Rukun, dalam Kebhinekaan dan Berkarakter,” mendapat pujian khusus dari Wagub Kandouw.
Baginya, tema tersebut sejalan dengan semangat “Torang Samua Basudara” yang menjadi ciri khas Sulawesi Utara.
Dalam kepemimpinannya bersama Gubernur Olly Dondokambey telah mengusung slogan “Torang Samua Ciptaan Tuhan”.
“Ini menandakan bahwa kita semua bersaudara, dan setiap manusia, siapapun dia, harus kita hargai dan lindungi hak-haknya, termasuk anak-anak ini,” tegasnya.
Wagub Kandouw juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap alam dan kelestarian lingkungan.
Ia menyoroti dampak nyata dari pemanasan global yang kini mulai dirasakan di Sulawesi Utara, di mana beberapa daerah yang sebelumnya aman dari banjir, kini menjadi wilayah terdampak.
“Saya sangat berterima kasih anak-anak juga diajarkan untuk cinta alam,” tambahnya.
Wagub Kandouw menyampaikan pesan penting yang diambil dari kata-kata filsuf Yunani, Aristoteles: “Mendidik pikiran tanpa mendidik hati adalah bencana”.
Ia berharap bahwa melalui perkemahan ini, para peserta dapat terus diberi teladan tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan hati, seperti kebersamaan, kegotong-royongan, dan terutama cinta kasih terhadap semua ciptaan Tuhan. (*)