JAKARTA – KawanuaPost.com – Munculnya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) pada saat karnaval dalam peringatan HUT RI ke-70, di Pamekasan dinilai sistem peringatan dini aparat keamanan kurang waspada.
“Seharusnya hal tersebut tak perlu terjadi, apabila Early Warning System (Sistem Peringatan Dini-red) dari BIN dan aparat lebih waspada,” kata Pengamat Pertahanan dan Militer, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati (Nuning) kepada Wartawan, di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Nuning menuturkan, dengan adanya peristiwa seperti ini, seluruh aparat keamanan yang meliputi bagian dari sistem keamanan harus melakukan evaluasi.
“Sebenarnya BIN juga adalah bagian dari sistem, jadi bila ada hal seperti ini belum tentu hanya BIN yang salah, tapi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) dan unsur terkait juga harus di evaluasi. Siapa tahu intelijen sudah infokan tapi End User yakni aparatnya tak tanggapi serius mau bagaimana kan,” bebernya.
Akan tetapi, Nuning melanjutkan dalam menangani kasus ini. Pihak keamanan tidak hanya mengamankan sejumlah orang yang membawa beberapa atribut palu arit, dirinya juga meminta agar mencari dan menangkap aktor intelektualnya.
“Dalam penanganannya, jangan hanya ditangkap saja tapi harus diselidiki lebih lanjut siapa yang menjadi pihak intelektual adanya bendera itu,” pungkasnya.
EDITOR : HERMAN. M.
