BITUNG, Kawanuapost.com – Pesta adat Tulude yang dilaksanakan secara serentak di 8 Kecamatan yang ada di Kota Bitung berlangsung meriah, Walikota Bitung Hanny Sondakh menghadiri perayaan syukur itu di dua kecamatan yakni Kecamatan Aertembaga dan Kecamatan Madidir. Sabtu (31/01/15).
Untuk di Kecamatan Aertembaga, Pesta adat Tulude dilaksanakan di Lapangan Mini depan Kantor Lurah Tandu Rusa. Sedangkan Kecamatan Madidir, Pegelaran Tulude mengambil tempat di halaman Kantor Camat Madidir.
Acara diawali dengan ibadah syukur dan dilanjutkan dengan Pemotongan Kue Tamo oleh salah satu tokoh adat, yang selanjutnya diiringi oleh musik dan Tarian Tradisional khas Nusa Utara.
Dalam sambutannya Sondakh mengatakan, tujuan manusia dalam mengembangkan hidupnya adalah untuk kebaikan diri sendiri dan sesama, yang dari dalamnya terpancar nilai intelektualitas, keteguhan hati dan keuletan.
“Ketiga hal ini akan bersatu padu menjadi sebuah kearifan. Saya mengajak semua yang hadir agar mengakar kuat pada dasar budaya. Dengan perayaan Tulude ini, mari kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar menjauhkan kita dari segala hal yang mendatangkan keburukan di tahun yang telah lewat,” ungkap Sondakh.
Sondakh juga menghimbau agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan sebagai warga Kota Bitung, masyarakat Sulawesi Utara, dan sebagai warga negara Indonesia.
“Pesta adat Tulude yang sarat nuansa religi kiranya menjadi kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai. Kerukunan merupakan kekuatan yang wajib kita pelihara dan kita jaga bahkan kita tingkatkan dan kembangkan hingga anak cucu” tutup Sondakh.
Turut hadir Pejabat di lingkup Pemkot Bitung, Pimpinan dan anggota DPRD kota Bitung, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan masyarakat yang selalu antusias pada perayaan pesta adat tahunan ini.
Sementara itu, Wakil Walikota Bitung M. J. Lomban Mengikuti gelar syukur Tulude di Kecamatan Ranowulu tepatnya di Kelurahan Batuputih dan Kelurahan Girian Weru II Kecamatan Girian.
Dalam sambutannya, Lomban mengatakan bahwa Tulude bukanlah sekedar kegiatan tahunan, tetapi sesungguhnya memiliki makna sakral yang mendalam. Sebab Tulude tidak sekedar seremonial, tapi mensyukuri berkat anugerah Tuhan yang dianugerahi sepanjang tahun 2014 sebagai pengertian tolak Tahun, seraya kita diajak untuk tetap selalu pertahankan hidup rukun dan damai antar sesama dalam menjalani kebersamaan di Tahun 2015. (rsmb)