Ratusan peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK sederajat di Kota Bitung merayakan kelulusan mereka dengan mencoret pakaian seragam. Menggunakan berbagai piloks dan spidol beraneka warna, para pelajar ini terpantau larut dalam aksi coret pakaian seragam di depan SMKN 1 Bitung, Rabu (21/5).
“Kita coret seragam karena kenangan terakhir pasca tiga tahun mengecap pendidikan di SMK,” ujar seorang gadis yang pakaian dan sekujur rambut wajah, tangan dan kaki sudah penuh dengan coret-coret. Menurut siswa yang mengaku sebagai pelajar di SMKN 1 Bitung jurusan TKJ melakukan coret seragam tidak dilakukannya terhadap semua seragam sekolah miliknya.
“Kan tidak semua seragam mau coret yang lain boleh kasih ke adik kelas,” tambahnya.
Dia mengaku, aksi coret pakaian tidak diketahui oleh orangtua di rumah dan guru-gurunya di sekolah. “Takut ketahuan pakaian yang dicoret juga merupakan pakaian lama bukan baju baru,” tandasnya. Dari amatan Tribun, sejumlah titik yang menjadi lokasi aksi coret seragam sekolah terjadi mulai depan SMKN 1 Bitung, SMKN 2 Bitung, SMA Kr Pardo kemudian dilanjutkan dengan aksi konvoi dengan kendaraan roda dua dan roda empat menyitari kota Bitung.
Tak pelak petugas keamanan yang melakukan penjagaan berhasil menjaring para siswa yang merayakan kelulusan dengan mencoret seragam sambil konvoi. “Mereka menggunakan kendaraan yang tidak lengka, tidak pakai helm serta ugal-ugalan dijalan,” tutur Kasat Sabhara Polres Bitung AKP Suntaka.
Kapolsek Bitung, Kompol Novani Jansen mengatakan sebelum terjadi aksi coret seragam sekolah dan aksi konvoi dengan menggunakan kendaraan, pihaknya telah melakukan pemeritahuan terlebih dahulu di sejunlah sekolah. “Kami sudah sampaikan untuk jangan coret seragam, lebih baik berikan seragamnya kepada adik-adik yang masih membutuhkan,” kata Jansen.
Lanjutnya, meski telah diberi tau toh tetap saja aksi tersebut masih dilakukan oleh para pelajar di kota Bitung sehingga pihaknya harus melakukan tindakan persuasif. “Yang melanggar kami amankan dan yang melanggar lalu lintas kami tilang,” tukasnya.
Ditempat terpisah kepala Dinas Pendidikan kota Bituing Herman Rompis menekankan mengenai mereka melakukan aksi coret seragam dan ugal-ugalan merayakan kelulusan akan diberi sanksi oleh masing-masing kepala sekolah. “Kemungkinan kepala sekolah bisa memberikan sanksi menahan ijazah mereka yang melakukan aksi coret seragam atau melakukan perbuatan kekacauwan,” tukas Rompis