Bitung – Untuk menjadi kota percontohan pasar sehat tidaklah mudah karena seluruh lapisan masyarakat harus memiliki persamaan pandangan tentang kualitas kesehatan. Hal ini dikatakan Wakil Walikota Walikota Bitung Max Lomban ketika menerima tim Kemenkes dan WHO.
Menurut Lomban, Kota Bitung sangat siap dijadikan percontohan pasar sehat asalkan ada bimbingan dan arahan dari Instansi terkait.
“Dan jika bergerak sendiri, kami yakin tidak akan mampu mewujudkan pasar sehat, karena pasar itu tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan, namun lebih pada perilaku hidup bersih dan sehat bagi siapa saja yang melakukan aktivitas di pasar itu, untuk itu kami perlu dukungan dan bimbingan serta pelatihan dalam mewujudkan hal tersebut” jelas Lomban.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dan World Health Organitation (WHO) atau Organisasi kesehatan sedunia, melakukan kunjungan di Kota Bitung dalam rangka akan ditetapkannya Kota Bitung sebagai percontohan Pasar sehat dan diterima Wakil Walikota Walikota (Wawali) Bitung Max Lomban di ruang rapat Wawali, Senin (2/6) kemarin.
Sementara pimpinan rombongan Drs Yukarmen MKes, menjelaskan bahwa Kota Bitung layak untuk dijadikan percontohan Kota Sehat, karena setelah di survei berhasil mengembangkan potensi pasar yang ada juga dilihat dari banyaknya penghargaan yang diterima Kota Bitung di bidang Kesehatan. “Tujuannya jelas agar masyarakat sadar bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan lapisan masyarakat” tukas Yukarmen. (*)
