Jokowi Minta Aturan Tak Perlu yang Menghambat Dihapus

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi. (Foto: Istimewa)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA – KawanuaPost.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk menggenjot serapan anggaran yang hingga kini sudah mencapai 50 persen. Padahal, belanja modal pemerintahan baru mencapai 20 persen.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan bahwa secara khusus Presiden Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo segera mencairkan dana Rp270 triliun yang tersimpan di Bank BPD agar dana desa bisa disalurkan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memandang penting pemerintah melakuka deregulasi besar-besaran dengan memberikan kemudahan dalam perijinan bisnis, investasi, serta pengadaan barang dan jasa.

“Semua regulasi seperti Peraturan Pemerintah , Peraturan Presiden, Keputusan Meteri, dan lain-lain yang menghambat harus dipangkas,” papar Teten seperti dilansir dari situs Setkab, Kamis (20/8/2015).

Sementara untuk kebutuhan pangan pokok yang belakangan mengalami gejolak, Jokowi meminta dibuatkan kebijakam khusus yang memperbolehkan Bulog untuk mengurus semua kebutuhan pangan strategis. “Dengan demikian, Bulog nantinya tidak hanya fokus pada pengamanan cadangan beras nasioal semata,” ujar Teten.

Sedangkan mengenai masalah ekspor-impor, Presiden Jokowi memita soal dwelling time waktu bongkar muat barang di pelabuhan) harus segera dibereskan. “Paling lama tiga sampai empat hari sudah selesai, diharapkan bulan Oktober masalah tersebut sudah beres,” kata Teten.

Menurutnya, Presiden Jokowi siap menunjuk utusan khusus ekonomi di setiap negara strategis. Dia menyebutkan, pasar potensial seperti Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika juga harus ditangani secara khusus. “Penunjukan utusan khusus ekonomi itu akan melibatkan menteri dan pengusaha,” jelas Teten.

EDITOR : HERMAN. M.

Tinggalkan Balasan