KYIV a�� KawanuaPost.com – Selepas dibebaskan Rusia lewat pertukaran tahanan, eks pilot heroik Ukraina, Nadiya a�?Nadezhdaa�? Savchenko justru kian lantang menyerang Rusia.
Tapi kini serangannya tidak lagi dilakukan dengan senjata seperti sebelumnya. Pilot berpangkat Letnan Satu yang kini sudah jadi anggota Parlemen Ukraina, meneruskan perjuangannya lewat jalur politik.
Savchenko yang dikenal dunia dengan sebutan a�?Joan of Arc-nya Ukrainaa�?, memperingatkan dunia barat, terutama NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) akan ancaman agresi Rusia.
a�?Ini mungkin tidak akan membuat Eropa atau bahkan Amerika nyaman untuk sementara waktu. Tapi mereka harus paham bahwa jika mereka tidak menghentikan Rusia di perbatasans Ukraina, lain waktu (konflik) akan menuju perbatasan Polandia atau Jerman,a�? cetus Savchenko.
NATO memang tak bisa semudah membalikkan telapak tangan dengan mengirim bantuan senjata ke Ukraina, demi menangkal ancaman agresi Rusia. Pasalnya, hal itu justru akan memicu perang terbuka.
a�?Anda harus hati-hati karena jika Anda membuat langkah yang keliru, justru akan memicu perang besar,a�? lanjutnya sebagaimana disitat Telegraph, Jumat (10/6/2016).
a�?Tentu saja bantuan dibutuhkan, tapi kami butuh semacam kemitraan dan kerja sama. Mungkin kami akan mati, Tapi jika Anda tak ingin melihat kami mati dan bertarung menghentikan Rusia, maka Anda harus menyediakan bantuan,a�? tambah wanita kelahiran Kyiv 35 tahun silam itu.
Setidaknya jika menyoal bantuan senjata, Ukraina membutuhkan persenjataan pertahanan, bukan yang cenderung bersifat ofensif.
a�?Bila Anda bicara tentang perlengkapan (senjata) lapangan, maka mungkin Anda akan terlibat di perang ini dan tak seorang pun menginginkan Perang Dunia Ketiga,a�? imbuh Savchenko.
Bicara soal perdamaian di Ukraina Timur, Savchenko merasa hal itu mustahil selama masih ada invasi pasukan Rusia. a�?Orang-orang menginginkan perdamaian, tapi kita takkan pernah damai kecuali mulai saling bicara. Sebelum bicara antar bangsa Ukraina, kita harus menyingkirkan Rusia lebih dulu,a�? tandasnya.
EDITOR : HERMAN M.