Tak Hanya Sekap Selama 16 Tahun, Pria Afsel Ini Aniaya Istri dan 5 Anaknya

siksa

 

Johannesburg – Seorang pria di Afrika Selatan tega menganiaya kelima anak dan juga istrinya sendiri. Tidak hanya menyekap mereka, dia juga membakar tubuh anak-anaknya dengan obor las.

Pria berusia 36 tahun ini didakwa menyiksa anak-anaknya yang berusia 2-16 tahun dengan kabel listrik dan membakar mereka dengan obor las. Selama lebih dari satu dekade, pria ini menyekap anak-anaknya di rumahnya sendiri, hingga tetangga-tetangganya tidak menyadari keberadaan anak-anak tersebut. Demikian seperti disampaikan polisi yang menyelidiki kasus ini, Rudi Jansen kepada AFP, Kamis (29/5/2014).

Istri pria tersebut menuturkan kepada polisi, bahwa suaminya kerap menelanjanginya, lalu memborgol dan menganiayanya. Tidak hanya itu, laporan dokter juga menunjukkan bahwa anak perempuan pelaku yang berusia 16 tahun aktif secara seksual, tapi tidak pernah sama sekali keluar rumah.

Pelaku yang disebut sebagai pengusaha sukses ini, juga dituding menyekap seluruh anggota keluarganya selama 16 tahun terakhir. Surat kabar setempat, Beeld melaporkan, anak-anak pelaku tidak pernah keluar rumah dan tidak pernah pergi ke sekolah.

Orang-orang yang tinggal berdekatan dengan rumah pelaku di kota Springs, Johannesburg bagian utara mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa pelaku memiliki lima anak.

Salah satu tetangganya melapor ke polisi setelah salah satu anak laki-laki pelaku melarikan diri, pekan lalu. Pelaku sempat membawa pulang anaknya tersebut, kemudian merendam kepalanya di dalam kolam renang, memukulinya dan kemudian menyembunyikannya di langit-langit ketika polisi datang.

Polisi yang mendatangi rumah pelaku, membawa empat anak pelaku yang ada di dalam rumah tersebut. Namun satu lagi anak pelaku yang berusia 11 tahun diam-diam dibawa ke kerabatnya di wilayah lain.

Dari dalam rumah pelaku, polisi menemukan banyak rantai, obor las, tali dan juga DVD pornografi. Kondisi rumah tersebut kotor dan meski ada perabotan mahal, namun semua anak pelaku dipaksa tidur di satu ranjang.

Anak-anak tersebut juga dipisahkan dari ibunya. Kepolisian setempat masih menyelidiki keterlibatan ibu korban dalam kasus ini.

Jansen menyatakan, untuk saat ini pelaku dijerat dakwaan penyerangan dan juga penganiayaan anak. Namun, lanjutnya, dakwaan percobaan pembunuhan dan menutupi keadilan juga akan dijeratkan kepada pelaku. Pelaku masih dalam penahanan kepolisian setempat, sementara penyelidikan berlanjut.(dtc)

Tinggalkan Balasan