JERMAN – KawanuaPost.com – Sebuah botol berisi surat yang diyakini telah terombang-ambing di lautan selama 108 tahun dilaporkan ditemukan seorang pensiunan pekerja pos asal Jerman bernama Marianne Winkler. Penemuan tersebut diyakini dapat dikatakan sebagai surat dalam botol tertua di dunia.
Ketika itu, Winkler sedang berlibur bersama suaminya menuju salah satu pulau di Jerman yakni Pulau Amrum. Saat itulah Winkler dan suaminya melihat sebuah botol aneh yang mengembang di lautan dekat Pulau Amrum.
“Ketika saya dan suami berlibur di Pulau Amrum, kami melihat benda aneh yang mengambang di lautan. Saat saya mengambilnya, benda itu adalah botol yang berisi surat, dan terlihat sudah using,” ucap Winkler, seperti diberitakan The Independent, Sabtu (22/8/2015).
“Suami saya kemudian secara hati-hati coba mengeluarkan surat yang berada dalam botol itu. Namun, botol itu ternyata susah dibuka dan terpaksa kami harus menuruti isi pesan dalam botol itu. Di surat itu tertulis ‘pecahkan botol ini’,” lanjutnya.
Ketika pasangan suami-istri ini membaca seluruhnya pesan dalam botol tersebut, mereka menemukan berbagai pesan berbahasa Inggris, Jerman, dan Belanda.
Pesan itu menyerukan agar sang penemu mengisi beberapa informasi tentang lokasi ditemukannya surat dalam botol ini, dan kapan ditemukannya, sebelum akhirnya dikembalikan kepada Marine Biological Association di Kota Plymouth, Inggris.
“Kami menuruti semua isi pesan dalam botol tersebut, kemudian mengisi formulir itu ke Kota Plymouth menggunakan kartu pos,” ujar Winkler.
“Itulah sebabnya kami bisa mendapatkan hadiah satu shilling (koin Inggris) dari Marine Biological Association, karena menuruti pesan di dalam botol itu,” sambungnya.
Direktur Komunikasi Marine Biological Association, Guy Baker, menyatakan terkejut karena ada orang yang menemukan pesan dalam botol itu. Menurutnya, pelepasan 1.020 pesan dalam botol tersebut terjadi pada 1904 sebagai bagian dari penelitian.
“Saya benar-benar terkejut dengan penemuan ini, seluruh staf kami bahkan tidak percaya pada 1904 terdapat penelitian seperti itu, kami pikir hanya rumor,” ungkap Baker.
EDITOR : HERMAN. M.