TOKYO – KawanuaPost.com – Sindikat kelompok Yakuza terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi, tengah dilanda perpecahan. Hal itu kemudian memicu kekhawatiran, Jepang sedang di ambang perang antar-kelompok Yakuza.
Yakuza merupakan kelompok mafia terbesar dan paling berbahaya di Jepang. Aparat kepolisian di Jepang kini tengah siaga untuk menghadapi ancaman perang internal, setelah sindikat Yamaguchi-gumi yang dipimpin Shinobu Tsukasa (73) terpecah.
Perpecahan sindikat kelompok Yakuza terbesar itu dipicu kekecewaan para anggota mafia terhadap kepemimpinan Tsukasa. Sekira 12 dari 30 anggota Yamaguchi-gumi mengancam meninggalkan sindikat itu dan akan membentuk kelompok Yakuza sendiri.
Para polisi Jepang dilaporkan mulai berpatroli dan meningkatkan kewaspadaannya untuk mengantisipasi terjadinya perang antar-Yakuza.
Dengan beranggotakan sekira 23 ribu anggota, sindikat Yamaguchi-gumi kehadirannya sangat berpengaruh pada administratif 47 distrik di Jepang. Kendati mulai terpecah, sindikat Yakuza Yamaguchi-gumi diakui masih sangat berpengaruh di Jepang.
Kekhawatiran pecahnya perang antar-Yakuza dipicu saat ekspansi Tsukasa ke wilayah lain yang dikuasai saingan sindikat Yamaguchi-gumi.
Beberapa anggota yang memisahkan diri dari Yamaguchi-gumi telah menyalahkan Tsukasa, karena pemimpin Yakuza terbesar itu lebih memprioritaskan sindikat afiliasinya, yakni Kodo-kai. Sindikat Kodo-kai sejatinya merupakan kelompok yang juga didirikan oleh Tsukasa hamper tiga decade lalu.
”Perpecahan terbaru ialah lebih tentang ekonomi Jepang ketimbang terkait tindakan keras polisi yang sedang berlangsung,” ucap seorang pengamat Yakuza, Brett Bull, seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (30/8/2015).
”Sederhananya, ada lebih banyak uang yang akan dibuat di Tokyo, dan pergeseran Yamaguchi-gumi dalam penekanan afiliasinya dengan Kodo-kai telah menyebabkan frustrasi di kalangan anggota Yamaguchi-gumi,” sambungnya.
Pihak berwenang yakin Kodo-kai akan menjadi faksi paling keras di dalam afiliasi Yamaguchi-gumi. Yakuza diketahui memperoleh sebagian pendapatannya melalui pasar saham. Kelompok itu juga bergantung pada tindakan pencucian uang, prostitusi, penyelundupan senjata, dan perdagangan manusia, sebagai pemasukan.
Pertemuan terbesar sindikat Yakuza Yamaguchi-gumi dijadwalkan akan digelar pada 1 September 2015 mendatang. Mengetahui hal tersebut, kepolisian Jepang telah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
EDITOR : HERMAN. M.