Partai Liberal Mengantar Malcolm Turnbull Perdana Menteri Baru Australia

Malcolm Turnbull menjadi perdana menteri baru Australia setelah mengelahkan Tony Abbott dalam pemungutan suara. (Foto: Reuters)
Malcolm Turnbull menjadi perdana menteri baru Australia setelah mengelahkan Tony Abbott dalam pemungutan suara. (Foto: Reuters)

AUSTRALIA – KawanuaPost.com – MALCOLM Turnbull baru saja terpilih menjadi pemimpin partai berkuasa Australia, Partai Liberal sekaligus Perdana Menteri Australia. Posisi itu diduduki Turnbull setelah mengalahkan Perdana Menteri incumbent Tony Abbott dalam pemungutan suara, Senin 14 September 2015.

Turnbull yang lahir di Sydney pada 24 Oktober 1954 adalah seorang pengusaha pemilik perusahaan investasi Whitlam Turnbull & Co ltd. Dia juga mengepalai salah satu perusahaan internet terbesar di Negeri Kanguru periode 90-an, OzEmail dari 1994-1999 dan pernah menjadi direktur perusahaan investasi terkemuka, Goldman Sachs Australia pada 1997-2001.

Karir politik pria lulusan Brasenose College, Oxford University jurusan hukum publik itu dimulai pada sejak 1980 saat bergabung dengan Partai Liberal dan bertarung dalam pemilihan di Divisi Wentworth, New South Wales setahun kemudian.

Pada 2004 dia berhasil mendapatkan kursi di parlemen Australia melalui Divisi Wentworth. Turnbull kemudian diangkat menjadi Menteri Urusan Lingkungan dan Air pada masa pemerintahan Perdana Menteri John Howard di tahun 2007.

Pasca turunnya Howard, Turnbull kemudian menjabat sebagai pemimpin Partai Liberal pada 2008 dan dijagokan untuk menjadi Perdana Menteri Australia berikutnya. Namun setahun kemudian posisi itu diambil alih oleh Tony Abbott yang kemudian membawa Partai Liberal memenangkan pemilihan umum Australia pada 2013 dan naik menjadi Perdana Menteri.

Kemenangan Partai Liberal mengantar Turnbull ke kursi Menteri Komunikasi pada 2013, sebelum memenangi perebutan pimpinan partai atas Tony Abbott dan menjadi perdana menteri pada 14 September 2015.

Di kalangan Partai Liberal, Turnbull dikenal sebagai sosok yang berpandangan moderat. Pria berusia 60 tahun itu mendukung kebijakan seperti carbon trading, dan pernikahan sejenis yang tidak populer dikalangkan konservatif partai.

Pandangannya ini diyakini sebagai salah satu sebab dia kehilangan jabatannya sebagai pimpinan Partai Liberal pada 2009. Ayah dua orang anak ini juga dikenal sebagai pria arogan dengan julukan si ekor perak (The Silvertail) yang identik dengan kekayaan dan keberuntungan nasib.

EDITOR : HERMAN. M.

Tinggalkan Balasan