Tiga Perempuan AS Mengaku Dilecehkan Pangeran Arab Saudi

lustrasi korban pelecehan. (Foto: Ist)
lustrasi korban pelecehan. (Foto: Ist)

LOS ANGELES – KawanuaPost.com – Tiga perempuan Amerika Serikat (AS) mengaku dilecehkan seorang pangeran Arab Saudi. Mereka dikurung sang pangeran selama tiga hari untuk pesta seks dan narkoba di sebuah mansion (rumah mewah) di Beverly Hills.

Ketiga perempuan yang tidak disebutkan namanya itu mengajukan gugatan di Los Angeles terhadap Majed Abdulaziz al Saud (29). Ketiganya dipekerjakan oleh sang pangeran sebagai pembantu rumah tangga pada akhir September 2015.

Dari gugatan mereka diketahui bahwa sang pangeran meneror dan memaksa melakukan perbuatan seksual. Pangeran itu menjamah tubuh satu dari ketiga perempuan tersebut, dan memerintahkan yang lainnya menciumi seluruh tubuh sang pangeran.

Pangeran ini juga pernah memerintahkan stafnya, termasuk satpam, menari telanjang di tepi kolam renang rumahnya itu.

Ketika salah satu perempuan tersebut memintanya berhenti memerintah menari telanjang, sang pangeran juatru berteriak, “Kamu bukan perempuan! Kamu bukan siapa-siapa! Saya pangeran, dan saya akan melakukan apa saja yang saya inginkan, dan tak ada yang bisa memerintah saya.”

Perempuan-perempuan itu juga mengungkapkan melihat sang pangeran dirangsang seorang pria sampai klimaks sambil mengisap bubuk yang diyakini para perempuan ini sebagai kokain.

“Al Saud dengan kasar mengancam dan menyerang secara seksual pegawai-pegawainya dan mempermalukan perempuan-perempuan tak berdosa ini di depan publik,” kata Van Frish, pengacara para perempuan itu, kepada AFP, Rabu (28/10/2015).

“Ini adalah contoh lain dari penggunaan kekayaan dan kekuasaan untuk melakukan pelanggaran emosional dan fisik terhadap mereka yang tak berdaya,” lanjutnya.

Frish mengatakan, selama berada di AS pada September 2015, sang pangeran juga melakukan perbuatan serupa di New York.

Berdasarkan laporan AFP, banyak anggota keluarga kerajaan di negara-negara Teluk yang memiliki mansion di Beverly Hills, dan bukan kali ini mereka melanggar hukum.

September 2015, seorang pangeran dari Qatar, Sheikh Khalid bin Hamad al Thani, diinterogasi petugas Kepolisian Beverly Hills setelah mobil mewah Ferrari kuning miliknya dikendarai dengan melanggar rambu lalu lintas.

EDITOR : HERMAN. M.

Tinggalkan Balasan