PARIS – KawanuaPost.com – Sekira 2.600 orang larut dalam peringatan nasional yang diadakan pemerintah Prancis bagi para korban teror Paris. Keluarga korban dan mereka yang selamat turut hadir dalam peringatan yang diadakan di Kompleks Les Invalides, Paris, Jumat 27 November sore waktu setempat.
Sekira 130 orang tewas dalam serangkaian teror Paris yang terjadi pada Jumat 13 November 2015. Sejumlah tempat menjadi lokasi serangan teroris seperti Gedung Teater Bataclan dan Stadion Stade de France.
Beberapa korban selamat hadir dalam peringatan tersebut dengan menggunakan kursi roda. Para petugas ambulans dan pemadam kebakaran hadir dengan mengenakan seragam mereka. Peringatan dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit.
“Prancis akan melakukan apapun untuk menghabisi kelompok fanatik ini. Prancis tidak pandang bulu dalam melindungi anak-anaknya,” ujar Presiden Francois Hollande saat memberikan pidato, seperti dberitakan BBC, Sabtu (28/11/2015).
Hollande bersumpah Prancis akan tetap mengadakan konser musik dan olahraga sebagai respons atas serangan tersebut. Pernyataan presiden 61 tahun itu didasarkan pada lokasi serangan teror di gedung musik dan stadion olahraga.
Keheningan tercipta saat pembawa acara membacakan nama korban satu per satu. Meski begitu, tidak semua keluarga korban hadir dalam peringatan. Mereka terlanjur kecewa pada pemerintahan Prancis yang dinilai abai terhadap adanya ancaman terorisme.
Hollande sendiri memulai dukungan diplomatik untuk lebih gencar memerangi ISIS dengan mendatangi sejumlah negara. Pria asal Rouen itu mengunjungi Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Rusia. Saat bertemu Presiden Vladimir Putin, Hollande setuju untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Negeri Beruang Merah dalam serangan udara dan intelijen.
EDITOR : HERMAN. M.