PARIS – KawanuaPost.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ketika menghadiri KTT Perubahan iklim di Paris, memperingati Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai intervensinya di krisis Suriah.
“Saya pikir Putin mengerti bahwa dengan mengingat kejadian di Afghanistan, ia tidak bisa dengan mudah ikut campur dalam konflik dan melumpuhkan sebuah perang saudara bukanlah hasil yang ia harapkan,” kata Obama di konferensi pers di Paris, Prancis, sebagaimana dilansir dari Fox 59, Rabu (2/12/2015).
Obama mengatakan bahwa ia setuju dengan Putin yang ia temui pada hari senin mengenai resolusi politik di konflik Suriah.
Tapi, ia tetap pada pendiriannya bahwa Presiden Bashar al-Ashad harus meninggalkan jabatannya sebagai pimpinan Suriah. Obama mengatakan bahwa realita di Suriah sendiri dapat merubah perhitungan Putin.
“Saya pikir ada kemungkinan dalam beberapa bulan kedepan, kita semua dapat melihat pergeseran dari perhitungan yang dilakukan oleh Rusia dan lebih cenderung kepada kesadaran bahwa sudah saatnya untuk menyudahi perang saudara di Suriah,” ujarnya.
“Namun, hal itu bukanlah hal yang mudah,” tambahnya.
Karena memang secara realita, intervensi Rusia dan AS di perang saudara Suriah malah cenderung mempekeruh suasana. Selain keduanya bersebrangan dalam siapa yang didukung, terdapat kekhawatiran tentara AS yang membantu pemberontak rezim Assad, bisa saja menjadi korban dari baku tembak antara pemberontak dan militer Suriah.
Bisa juga tentara AS menjadi korban dari serangan udara Rusia, ketika sedang melatih para pemberontak Suriah, dan itu dapat malah memicu konflik baru.
EDITOR : HERMAN M.