BANGUI – KawanuaPost.com – Sekelompok pria bersenjata tiba- tiba saja menembaki warga sipil di kamp pengungsian di Republik Afrika Tengah sehari setelah kunjungan kampanye perdamaian Paus Fransiskus ke negara tersebut.
Dilaporkan Reuters, Sabtu (5/12/2015), delapan orang dipastikan tewas di lokasi penembakan brutal tersebut. Sementara seorang aktivis perdamaian PBB mengalami luka-luka.
“Serangan itu terjadi di Ngaboko, sekira 60 kilometer sebelah selatan Kota Bambari pada Kamis 3 Desember 2015,” kata koordinator humanitarian PBB, Aurelian Agbenonci.
Republik Afrika Tengah diketahui memang tengah bergejolak. Serangkaian aksi kekerasan berbalut agama dimulai pada tahun 2013. Ketika pemberontak Seleka yang berbasis Islam merebut kekuasaan di negara yang mayoritas Kristen. Berbagai aksi balas dendam dari kelompok garis keras Kristen bermunculan sejak saat itu.
Pemimpin dari kedua belah pihak mengatakan kebencian itu telah dimanipulasi untuk kepentingan politik. Salah satu hasil dari manipulasi itu ialah pengusiran terhadap umat Muslim yang tinggal di bagian selatan. Mereka pun migrasi menuju pusat dan utara negara itu, serta mendirikan daerah kekuasaan baru di sana.
Dalam kunjungan Paus Fransiskus ke negara Afrika Tengah tersebut, ia sempat mengunjungi sebuah masjid di Ibu Kota pada hari Senin, 30 November 2015 untuk memohon kepada kedua kelompok yang bertikai segera mengakhiri perseteruan yang ada.
“Mohon segara akhiri kebencian, dendam dan pertumpahan darah di antara kalian yang telah menewaskan ribuan orang selama tiga tahun terakhir dan memecah belah bangsa ini,” seru Paus Francis, seperti diberitakan Daily Mail.
EDITOR : HERMAN M.