WASHINGTON DC – KawanuaPost.com – Kelompok militan ISIS diklaim oleh FBI memiliki sebuah mesin pencetak untuk menerbitkan paspor Suriah palsu yang mirip dengan asli. Paspor aspal itu disebut memudahkan mereka untuk menyusup di antara pengungsi Suriah.
“Komunitas intelijen khawatir mereka memiliki kemampuan untuk mencetak dan menerbitkan paspor tiruan,” ujar Direktur FBI, James Comey, sebagaimana dilansir Russia Today, Sabtu (12/12/2015).
“Sudah lebih dari 17 bulan sejak Raqqah dan Deir ez Zour jatuh ke tangan mereka. Sangat mungkin orang-orang Suriah yang berasal dari sana memegang paspor buatan ISIS dan mencoba memasuki AS dengan paspor tiruan tersebut,” lanjut pria 54 tahun itu.
Pernyataan Comey tersebut didasarkan pada sebuah laporan yang dikirim Homeland Security Investigations (HIS) bahwa kelompok militan itu mendapatkan mesin pencetak paspor saat mengambil alih Deir ez Zour. Dalam laporan juga dicontohkan sebuah paspor Suriah yang ditemukan di Turki memiliki nomor penerbitan yang jika ditelusuri akan menunjukkan berasal dari wilayah kekuasaan ISIS.
Paspor palsu digunakan oleh dua pelaku teror Paris untuk menyusup di antara para pengungsi dari Suriah ke Eropa. Seorang jurnalis asal Belanda, Harold Doornbos membuktikan pada September 2015 bahwa dia dapat memperoleh paspor Suriah dengan membayar USD825 atau sekira Rp11 juta. Paspor tiruan itu akan selesai dalam waktu 40 jam.
HIS dalam laporannya juga menyebut sekotak besar blanko paspor kosong berhasil ditemukan dalam penggerebekan di Deir ez Zour. “Jika keahlian mereka membuat paspor tiruan itu tidak segera dihentikan, mereka akan terus menerus memperluas aksi terorisme di luar Suriah dengan mudah,” tulis HIS dalam laporannya.
EDITOR : HERMAN M.