VATIKAN – KawanuaPost.com – Bunda Teresa dari Kalkuta, pemenang Nobel yang terkenal karena mendedikasikan hidupnya untuk membantu kaum miskin, akan dijadikan santa Gereja Katolik Roma.
Paus Fransiskus telah membuka jalan menuju pemberian gelar santa pada Teresa dengan mengakui keajaiban kedua yang menjelaskan perantaraan Tuhan melalui Teresa.
Keajaiban kedua yang dilakukan Bunda Teresa termasuk penyembuhan yang tidak bisa dijelaskan terhadap seorang pria Brazil yang menderita infeksi virus otak hingga menjadi bisul bernanah dan hidrosefalus.
Kerabat pria tersebut memanjatkan doa kepada Bunda Teresa dan pria itu sembuh, meskipun dokter tidak bisa menjelaskan bagaimana penyembuhan itu terjadi.
Seorang komite medis Vatikan menganggap kesembuhan secara tiba-tiba itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang menurut pengetahuan medis masa kini. Demikian disampaikan Frater Brian Kolodiejchuk, kepala promotor urusan kesucian.
Bunda Teresa yang meninggal dunia pada 1997 dalam usia 87 tahun, menjadi ikon amal internasional pada abad 20 namun juga dikritik karena mengajak orang memeluk Katolik.
Pada 2003, ia dinyatakan sebagai orang suci oleh Paus Yohanes Paulus II dengan mensyaratkan satu keajaiban atau langkah terakhir sebelum dianugerahi gelar santa yang membutuhkan dua bukti keajaiban. Gereja Katolik meyakini santo-santa adalah manusia suci dan para perempuan yang melakukan kebajikan dalam hidup, nantinya akan bersama Tuhan di surga.
Paus Fransiskus yang sangat memperhatikan orang-orang miskin selama masa kepausannya, secara resmi akan memberi gelar santa kepada Teresa selama masa Tahun Kekudusan Gereja atau Jubilee, dimana umat Katolik dipanggil untuk menekankan perlunya kasih sayang dalam dunia.
Sunita Kumar, juru bicara Misionari Amal Bunda Teresa mengatakan para biarawati sangat bahagia mendengar kabar tersebut. “Kami merasa seluruh hidupnya itu keajaiban. Sepanjang hidupnya didedikasikan untuk kaum miskin dan tidak ada satu hal pun yang dipikirkannya selain pelayanan. Semua orang diterima dan tidak ada halangan dalam menjalankan tugasnya,” tuturnya kepada Reuters.
Uskup Agung Kalkuta Thomas D’Souza menganggap berita dari Roma itu adalah hadiah Natal terbaik. “Seluruh hidup dan pelayanannya yang ditujukan untuk orang-orang miskin kini akan secara resmi diakui. Kami bersyukur pada Tuhan,” kata dia.
Beberapa tahun setelah wafatnya, kritikus menuduh Teresa dan ordonya memiliki maksud tersembunyi yaitu mengubah orang menjadi Kristiani. Ordo tersebut menyangkal tuduhan dengan mengatakan sebagai contoh, mereka membantu sebagian besar orang non-Kristiani di Rumah untuk Orang Sekarat Kalighat di Kalkuta, dan para penderita itu tidak mudah beralih agama. Ordo juga membantah tuduhan penyalahgunaan keuangan dalam jumlah besar yang diterima dari donor. Dikenal sebagai “orang suci dari selokan”, biarawati berperawakan mungil itu diperkirakan akan dikanonisasi (secara resmi diberi gelar suci) pada awal September.
Hingga kini belum jelas apakah upacara tersebut akan digelar di Roma atau Paus Fransiskus akan terbang ke India untuk memimpin misa suci pemberian gelar santa kepada Teresa.
Bunda Teresa lahir di Anjezë Gonxhe Bojaxhiu dari orang tua Albania di Makedonia pada 1910, yang kemudian menjadi bagian Kerajaan Ottoman. Ia mendirikan Misionari Amal untuk membantu kaum miskin di jalan-jalan Kalkuta dan kemudian ordo agamanya meluas ke seluruh dunia. Bunda Teresa memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979.
EDITOR : HERMAN M.