KAWANUAPOST.COM – LAHIR dengan nama Adolf Heidler, kehidupan masa kecil dan masa muda pemimpin Nazi Jerman, Der Führer Adolf Hitler, tidaklah sebaik setelah dia terjun ke dunia politik. Hitler sempat hidup menggelandang di tengah-tengah Kota Wien, Austria.
Hitler kecil sempat jadi anak yang periang dan cerdas. Tapi itu semua berbalik 180 derajat ketika adiknya, Edmund Heidler, meninggal karena wabah penyakit campak pada 1900.
Sejak saat itu, Hitler tak lagi jadi anak periang dan cenderung menumbuhkan jiwa pemberontak, baik terhadap sang ayah maupun guru-guru di sekolahnya.
Hitler kecil sendiri hidup di keluarga kelas menengah dari pasangan Alois Heidler dan Klara Pölzl, sebagai anak keempat dari enam anak.
Alois Heidler sendiri sepanjang hidupnya, bekerja sebagai pegawai pemerintah Austria dan kemudian membuka bengkel perbaikan sepatu.
Pasca-sang ayah wafat pada 1903, Hitler muda sedianya masih punya keinginan untuk bekerja sebagai pegawai pabrik. Pada 1905,
Hitler turut ‘nyambi’ jadi pelukis amatiran, di samping hidup foya-foya dengan menggunakan uang kompensasi anak yatim, serta uang kiriman ibunya.
Tak betah jadi pegawai, Hitler memilih keluar dan meneruskan hobinya melukis sebagai pendapatan utamanya. Dia menjajakan lukisan murahan, baik dalam bentuk kanvas maupun kartu pos di berbagai kawasan wisata Kota Wien.
Sempat ingin masuk pendidikan seni, Akademie der Bildenden Künste Wien pada 1907, tapi Hitler gagal. Percobaan berikutnya pada 1908 juga gagal.
Di sisi lain, sang ibu akhirnya turut wafat pada 1907 dan sejak itu, kehidupan Hitler melarat karena tak ada lagi uang kiriman dari sang ibu.
Dari hari ke hari, Hitler hidup menggelandang di jalan-jalan Kota Wien serta tinggal di tempat-tempat penampungan tuna wisma, hingga akhirnya pecah Perang Eropa atau Perang Dunia I.
Hitler pun mendaftar ke barisan sukarela Bavaria dan ditempatkan ke Pasukan Resimen Infantri Cadangan Bavaria ke-16. Hitler ditempatkan sebagai kurir berpangkat kopral di berbagai front barat, seperti di Prancis dan Belgia.
Hitler juga sempat angkat senjata di beberapa medan pertempuran, seperti Pertempuran Ypres I, Pertempuran Somme, Pertempuran Arras dan Pertempuran Passchendaele. Tapi pada 1914,
Hitler terluka dan ditarik dari front pertempuran. Dia sempat dianugerahi Iron Cross Kelas Satu dan Kelas Dua.
EDITOR : HERMAN M.
