CANBERRA – KawanuaPost.com – Pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Australia yang dilengserkan September lalu, Tony Abbott, meminta dirinya untuk kembali ke posisi senior di Pemerintahan Australia. Permintaan itu disampaikan secara terbuka setelah dua orang menteri kabinet PM Malcolm Turnbull mengundurkan diri akibat skandal terpisah yang kemungkinan memunculkan reshuffle kabinet pada 2016.
“Saya secara tercatat mengatakan bahwa saya percaya Tony Abbott memiliki sesuatu yang lebih banyak untuk diberikan kepada kehidupan publik Australia,” kata senator dari Partai Liberal Eric Abetz sebagaimana dilansir dari BBC, Rabu (30/12/2015).
“Saya berharap dia tetap berada di parlemen dan saya berharap akan ada tempat untuknya, tempat yang penting, di kementerian manapun yang ingin duduki di masa mendatang,” lanjut Erik.
Dukungan serupa juga datang dari Senator Partai Nasional (National Party of Australia) John Williams yang berpendapat bahwa duduknya Abbott dalam kabinet akan membantu “mengobati luka di masa lalu”.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perkotaan dan Pembangunan Lingkungan Australia James Briggs mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (29/12) setelah seorang perempuan yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) melaporkan kelakuan tidak pantas yang dilakukan Briggs di sebuah bar di Hong Kong pada September lalu.
Sementara Menteri Khusus Negara, Mal Brough juga mundur sambil menunggu penyelidikan polisi mengenai keterlibatannya dalam pemilikan buku harian seorang politisi saingan secara ilegal. Wakil PM Warren Truss juga diisukan akan segera pensiun sebelum pemilihan umum federal mendatang.
Pengumuman mengenai masa depan Truss akan menjadi katalis bagi PM Turnbull untuk melakukan reshuffle kabinetnya.
EDITOR : HERMAN M.