Mumi Biksu Setelah Tiga Tahun, Ini Masih Berjanggut

Jasad Fuhou masih utuh setelah tiga tahun dikubur tanpa pengawet. (Foto: Mirror)
Jasad Fuhou masih utuh setelah tiga tahun dikubur tanpa pengawet. (Foto: Mirror)

FUJIAN a�� KawanuaPost.com – Pendeta Buddha yang sudah meninggal biasanya akan didudukkan dengan pose lotus atau padmasana ke dalam tong besar. Diyakini cara ini akan menggiring arwah mendiang menuju jalan kebenaran Sang Buddha. Apabila jasadnya bertahan dalam beberapa tahun, membuktikan orang itu sudah lulus menjadi Buddha.

Fuhou, salah seorang biksu di kuil Puzhao, Quanzhou dipercaya sudah mencapai kesempurnaan dan menjadi Buddha. Pasalnya, setelah tiga tahun meninggal dan dikubur di dalam tong, tubuh biksu yang meninggal pada usia 94 tahun itu masih bisa dikenali.

Dilansir dari Mirror, Rabu (13/1/2016), para muridnya merasa kagum karena beberapa fitur khas sang guru, seperti jenggot lebat dan alisnya masih terlihat dengan mata telanjang. Tubuhnya masih terduduk tegak, belum hancur sama sekali ditelan masa.

13. 1. 4. a.

Fuhou

13. 1. 4. d.

Foto Fuhou semasa hidup

Biksu dari Fujian ini menganut ajaran Buddha sejak berusia 13 tahun. Ia mengabdikan dirinya menjadi biksu dan mencukur habis kepalanya. Setelah cukup dewasa, ia diangkat menjadi kepala biara kuil Puzhao. Sejak saat itu, pria kelahiran 1919 tersebut menjadi tokoh yang dihormati di antara rekan-rekannya, karena perbuatan baik dan sejumlah kegiatan amal.

Ia meninggal pada 2012. Untuk menghormati jasa sang guru, muridnya Jiang Yufeng mengubur Fuhou di dalam tong untuk beberapa tahun.

Kini, makam peristirahatan Fuhou telah dibuka. Dengan kondisi jasad yang baik, para penerusnya berencana memamerkan tubuh sang biksu di kuil mereka.

13. 1. 4. c.

Fuhou

Keyakinan seperti ini memang masih marak dilakukan umat Buddha di China. Meskipun banyak juga orang yang memandang skeptis praktik keagamaan tersebut.

EDITOR : HERMAN M.

Tinggalkan Balasan