CARMARTHENSHIRE a�� KawanuaPost.com – Seorang pria di Carmarthenshire, Wales yang berusia 64 tahun menemukan fakta mengejutkan ketika menelusuri jejak ayah kandungnya. Seperti dalam dunia dongeng, pria yang berprofesi sebagai pedagang dan meneruskan bisnis batubara ayah adopsinya, mengetahui bahwa dirinya adalah putra tertua dari Sultan Malaysia ke-33.
Keith Williams diangkat anak oleh sepasang suami istri di Penygroes, Wales ketika berumur dua tahun. Ibu angkatnya memberitahukan kenyataan itu pada saat usianya menginjak 13.
a�?Saya tidak pernah membayangkan, kalau saya mewarisi darah bangsawan. Apalagi itu dari seorang sultan yang berada di 6.000 mil (atau setara 9656 kilometer) jauhnya dari tempat saya tumbuh, dari belahan dunia yang jelas berbeda,a�? ungkap Williams, sebagaimana dilansir dari Daily Record, Rabu (20/1/2016).
Ia pertama kali mempelajari silsilah keluarganya itu setelah berhasil menemui ibu kandungnya, Elizabeth Rosa di perbatasan Peterborough.
Ibu biologisnya menuturkan, pada masa itu ia tengah menjalani pelatihan magang sebagai suster di Universitas Surrey. Di situlah ia bertemu dengan seorang pria Asia yang juga sedang berkuliah di London. Tak terelakkan, keduanya saling jatuh cinta.
a�?Mereka beberapa kali jalan bareng. Sampai suatu kali, ibu menyadari dirinya hamil, pria yang dicintainya telah pergi. Yang tersisa hanya beberapa potret yang menggambarkan kehidupan ayah di negara asalnya,a�? kenang dia.
Williams sendiri lahir di Llanelli dan berkecimpung dalam bisnis batubara keluarga adopsinya selama 20 tahun. Kini ia sudah dikaruniai enam orang cucu perempuan.
Saking penasarannya, ia pun berupaya menggali lebih jauh informasi mengenai ayah dan keluarganya. Bersama putra bungsunya, Timothy, ia terbang ke Malaysia dan meminta bertemu dengan pihak keluarga kerajaan.
Sayangnya, perjalanan mencari jati diri itu menemui banyak kendala. Ia berusaha menghubungi mereka dan masuk ke istana, tetapi tak kunjung diizinkan.
a�?Padahal saya hanya ingin tahu lebih banyak tentang asal usul saya. Tidak ada maksud untuk mengambil alih kekuasaan dan mengklaim hak saya di sana, tetapi mereka sepertinya begitu takut, kalau-kalau saya akan merebut jabatan dan meminta hak waris,a�? tukasnya.
Setidaknya, bagi Williams, ia cukup senang bisa mengunjungi makam ayahnya.
a�?Momen itu benar-benar emosional bagi saya. Semua pengalaman itu bagai mimpi, karena tidak pernah saya bayangkan sebelumnya bisa bertandang ke Malaysia hanya untuk mencari ayah saya,a�? kata dia.
Ayah biologis Williams ialah Sultan Idris al Mutawakkil Alallahi Shah Il. Beliau dinobatkan sebagai Sultan Malaysia ke-33 sejak 5 Januari 1963 hingga akhir hayatnya pada 31 Januari 1984.
Dalam sejarah hidupnya, tercatat pada tahun 1949, Sultan Perak ini memang pernah dikirim ke Universitas London untuk menempuh pendidikan Kebajikan Masyarakat dan Ekonomi Agraria. Ia kembali ke Malaysia pada tahun 1951 guna menjalani penempaan lebih lanjut, bersiap menjadi penerus takhta ayahnya.
Dari pernikahannya dengan Yang Maha Mulia Raja Muzwin binti Raja Ariff Shah, ia dikaruniai dua orang putra dan tiga orang putri.
EDITOR : HERMAN M.